VOKASI – Hubungan tingkat stres dengan motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir mahasiswa, sebuah penelitian dari Mahasiswa Vokasi UNAIR.
Stres merupakan kondisi pada individu yang dihadapkan pada situasi atau tuntutan yang tidak dapat diatasi dengan baik sehingga dapat menyebabkan individu mengalami tekanan. Prevalensi kejadian stres masih tergolong tinggi di dunia. Stres menduduki nomor ke-4 penyakit di dunia menurut WHO. Kurang lebih 1,33 juta rakyat Indonesia diperkirakan mengalami gangguan stres berat. Di Jawa Timur, data stres akademik mahasiswa menunjukkan sebesar 1,8% mengalami stres dengan tingkat tinggi (Avianti, Setiawati, Lutfianawati, & Putri, 2021).
Ketika membahas stres pada mahasiswa, kompleksitasnya meningkat. Karena mahasiswa yang mengalami stres yang berat dapat menghambat motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir. Menurut Dini & Iswanto (2019), stres membuat mahasiswa menjadi malas sehingga menunda waktu mengerjakan tugas akhir.
Penyebab Stres pada Mahasiswa dalam Mengerjakan Tugas Akhir
Permasalahan yang sering dialami oleh mahasiswa yaitu kesulitan mencari literatur yang mendukung topik. Selain itu mahasiswa juga dituntut untuk memahami teori serta penulisan yang tepat (Wakhyudin & Putri, 2020). Masalah lainnya yang dialami oleh mahasiswa yaitu harus menyesuaikan jadwal waktu bimbingan dengan dosen pembimbing, harus menunggu balasan dari dosen pembimbing, keterbatasan waktu dalam bimbingan, dan adanya kesenjangan kesibukan antara mahasiswa dengan dosen pembimbing (Cahyani & Akmal, 2017). Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya perasaan stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir.
Pada mahasiswa yang mengalami tuntutan dalam proses pengerjaan tugas akhir jika mahasiswa tersebut menganggap tuntutan tersebut sebagai hal yang positif maka akan dapat meningkatkan kinerja dengan lebih semangat dan termotivasi untuk mengerjakan tugas akhir dengan baik dan cepat. Sebaliknya, jika mahasiswa menganggap tuntutan tersebut sebagai stres yang negatif maka dapat membuat penurunan kinerja dan membuat mahasiswa enggan mengerjakan tugas akhirnya. Menurut Gamayanti, Mahardianisa & Syafei (2018) mahasiswa yang memiliki tingkat stres rendah dikarenakan mahasiswa dapat mengatasi stres karena mampu mengontrol emosi, sehingga stres yang timbul tidak menyebabkan mahasiswa terganggu.
Solusi agar Dapat Menyelesaikan Tugas Akhir Secara Tepat Waktu
Motivasi merupakan dorongan diri secara sadar dalam melakukan tindakan untuk mencapai tujuan tertentu. Penyebab motivasi menurun dikarenakan adanya stres yang tinggi. Motivasi yang rendah mengakibatkan penyelesaian dalam tugas akhir terhambat (P. E. Lestari et al., 2021). Pentingnya melakukan upaya mengurangi motivasi yang menurun pada mahasiswa tingkat akhir yaitu mengurangi stres yang dialami. Akibat dari stres dapat menimbulkan kecemasan, rasa malas, serta motivasi yang rendah pada mahasiswa tingkat akhir. Upaya untuk mencegah atau mengurangi terjadinya stres yaitu selalu berpikir positif terhadap masalah yang dihadapi, sehingga stres menurun dan motivasi meningkat (Yanti, 2021). Hubungan antara stres dengan motivasi mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir dapat dilihat melalui strategi manajemen stres yang baik. Manajemen stres yang baik pada mahasiswa dapat meningkatkan motivasi. Manfaat yang didapatkan oleh mahasiswa yang mampu memanajemen stres dengan baik dapat menyelesaikan tugas akhir sehingga akan lulus tepat waktu.
BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Stres dapat mempengaruhi motivasi mahasiswa, tetapi jika stres yang dialami ringan mahasiswa bisa berpikir positif dan termotivasi dalam menyelesaikan tugas akhir. Sebaliknya, jika mahasiswa menganggap penyusunan tugas akhir sebagai tantangan, hal itu berdampak negatif pada mahasiswa dan menyebabkan mahasiswa mengalami motivasi rendah dalam menyelesaikan tugas akhir. Perasaan tidak nyaman karena stres yang dialami oleh mahasiswa dapat dihilangkan dengan cara mengalihkan pada hal yang menyenangkan atau bahagia. Perasaan bahagia pada mahasiswa akan dapat menimbulkan semangat yang dapat digunakan menyelesaikan tugas akhirnya. Oleh karena itu, mahasiswa perlu bersikap bahagia dan optimis agar dapat menyelesaikan tugas akhir secara cepat. Atas dasar itulah penelitian mahasiswa tentang hubungan tingkat stres dengan motivasi dalam mengerjakan tugas akhir.
***
Penulis : Poppy Yulia Firnanda Putri
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR