Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Sukodadi Lamongan

VOKASI – Kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Sukodadi Kabupaten Lamongan.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau suatu tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Semakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi resiko kerusakan pada jantung dan pembuluh darah pada organ besar seperti otak dan ginjal (Fatih et al., 2023).

Kepatuhan adalah sebagai perilaku untuk menaati saran-saran dokter atau prosedur dari dokter tentang penggunaan obat. Tentu sebelumnya didahului oleh proses konsultasi antara pasien (dan keluarga pasien sebagai orang kunci dalam kehidupan pasien) dengan dokter sebagai penyedia jasa medis (Toulasik, 2019).

Penderita Hipertensi di Jawa Timur

Jumlah estimasi penderita hipertensi yang berusia ≥15 tahun di Provinsi Jawa Timur sekitar 11.686.430 penduduk. Proporsi laki-laki 48,38% dan perempuan 51,62%. Jumlah penderita pada tahun 2021 di Kabupaten Lamongan untuk laki-laki mencapai 161.244 orang dan perempuan mencapai 174.569 orang. Sedangkan untuk prevalensi hipertensi di wilayah Puskesmas Sukodadi pada tahun 2021, laki-laki 3.983 dan untuk perempuan mencapai 4.262.

Penelitian Mahasiswa Vokasi

Penelitian mahasiswa Vokasi menggunakan metode kuantitatif. Pendekatan yang dipilih ialah cross sectional. Adapun pendekatan tersebut menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan variabel dependen. Populasi yang digunakan dalam penelitian mahasiswa adalah pasien hipertensi di Puskesmas Sukodadi Lamongan sejumlah 150 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Artinya sampel yang terdiri dari sejumlah responden yang dipilih secara acak.

Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukan hasil dari uji spearman rank menggunakan program SPSS. Dari 109 responden diketahui bahwa dukungan keluarga pada pasien hipertensi di Puskesmas Sukodadi Lamongan hampir seluruhnya memiliki dukungan keluarga yang baik yaitu sebanyak 85 responden (78,0%). Sebagian kecil dari responden memiliki dukungan keluarga cukup yaitu sebanyak 8 responden (7,3%)

Dari 109 responden diketahui bahwa kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Sukodadi Lamongan sebagian besar memiliki kepatuhan minum obat yang patuh. Pasien yang patuh sebanyak 63 responden (57,8%). Hampir setengahnya memiliki kepatuhan minum obat yang tidak patuh yaitu sebanyak 46 responden (42,2%).

BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi

Berdasarkan uji spearman rank tes didapatkan nilai sig 2 tailed (p) = 0,000 dan nilai Correlation Coofesian Spearman (rs) = 0,618. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji statistik Spearman rank didapatkan nilai signifikansi (p) = 0,000 dimana p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Sukodadi. Nilai Correlation Coefficient Spearman (rs) = 0,618 bermakna bahwa terjadi hubungan yang kuat antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat, dengan arah hubungan adalah positif

***

Penulis: Faizal Hidayat

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR