Komponen 4D Pada Museum dr. Soetomo Surabaya sebagai Daya Tarik Wisata Edukasi

VOKASI  – Komponen 4D pada museum dr. Soetomo Surabaya sebagai daya tarik wisata edukasi, sebuah penelitian mahasiswa.

Museum Dr. Soetomo di Surabaya merupakan salah satu destinasi wisata budaya yang menarik. Museum ini didedikasikan untuk mengenang perjuangan Dr. Soetomo, salah satu tokoh penting dalam pergerakan nasional Indonesia. Sebagai destinasi wisata, museum ini dapat dianalisis melalui perspektif teori 4A, yaitu Aksesibilitas, Amenitas, Atraksi, dan Ancillary. Teori ini adalah kerangka yang digunakan dalam dunia pariwisata untuk menilai daya tarik dan kualitas suatu destinasi wisata.

Aksesibilitas merujuk pada kemudahan wisatawan untuk mencapai lokasi destinasi. Museum Dr. Soetomo terletak di pusat kota Surabaya, menjadikannya mudah dijangkau oleh berbagai sarana transportasi, baik kendaraan pribadi maupun umum. Lokasi museum yang strategis di Surabaya juga didukung oleh infrastruktur jalan yang memadai, menjadikannya destinasi yang mudah diakses dari berbagai penjuru kota. Transportasi publik seperti Suroboyo Bus dan Wira-Wiri Suroboyo menjangkau area ini, sehingga memudahkan pengunjung lokal maupun wisatawan dari luar kota. Dengan demikian, museum ini akan lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk pengunjung yang tidak memiliki kendaraan pribadi.

Amenitas

Amenitas adalah fasilitas yang tersedia di sekitar destinasi yang dapat mendukung kenyamanan wisatawan selama kunjungan. Museum Dr. Soetomo menyediakan fasilitas dasar yang cukup memadai seperti toilet, tempat duduk, dan area parkir. Di dalam museum, pengunjung juga dapat menemukan panel informasi yang menjelaskan sejarah Dr. Soetomo dan kontribusinya bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dalam upaya meningkatkan kualitas wisata, bisa mempertimbangkan untuk menambah fasilitas seperti kafe atau tempat makan, yang dapat menjadi daya tarik tambahan. Toko suvenir yang menjual barang-barang bertema sejarah atau yang berkaitan dengan Dr. Soetomo juga bisa menjadi nilai tambah bagi pengalaman wisatawan.

Museum Dr. Soetomo menawarkan atraksi sejarah yang kuat dengan menampilkan berbagai artefak, dokumentasi, dan informasi mengenai kehidupan dan perjuangan Dr. Soetomo. Koleksi yang dimiliki museum ini berfungsi sebagai jendela untuk memahami lebih dalam tentang kontribusi Dr. Soetomo terhadap sejarah Indonesia. Museum berfokus pada koleksi dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Museum ini juga kerap mengadakan acara atau pameran temporer yang membahas topik-topik sejarah lain atau peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan. Hal ini bisa menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung yang sudah pernah datang sebelumnya, karena mereka akan mendapatkan pengalaman yang berbeda.

Ancillary

Ancillary merupakan elemen lain yang mempengaruhi pengalaman wisatawan, seperti layanan informasi, instansi pemerintah terkait maupun swasta. Museum Dr. Soetomo Surabaya dikelola oleh UPTD Museum dan Gedung Seni Budaya dibawah Disbudporapar Kota Surabaya. Pengelolaan Museum Dr. Soetomo menurut salah satu wisatawan dinilai sudah cukup bagus tetapi tetap terdapat beberapa kekurangan khususnya dalam perihal penataan koleksi benda – benda museum. Pihak pengelola UPTD Museum dan Gedung Seni Budaya dibawah Disbudporapar melakukan beberapa program edukasi dan promosi untuk meningkatkan eksistensi Museum Dr. Soetomo Surabaya.

BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi

Museum Dr. Soetomo menawarkan beberapa atraksi sejarah seperti dokumentasi dan informasi terkait perjuangan Dr. Soetomo selama hidup.  Aksesibilitas menuju Museum Dr. Soetomo juga cukup baik dengan didukung oleh adanya transportasi umum. Amenitas yang dimiliki Museum Dr. Soetomo cukup baik dengan adanya lahan parkir, toilet yang memadai dan berfungsi dengan baik serta tempat duduk. Museum Dr. Soetomo cocok untuk menjadi sebuah wisata edukasi.

***

Penulis : Putri Handayani

Dosen Pembimbing : Nuruddin dan Sri Endah Nurhidayati

Program Studi : Destinasi Pariwisata

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR