Mahasiswa Keperawatan Edukasi Kesehatan Pendengaran di Cerme

Mahasiswa Keperawatan Edukasi Kesehatan Pendengaran di Cerme

Polusi suara merupakan ancaman tak kasat mata yang membahayakan kesehatan. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi suara menempati urutan ketiga sebagai pencemar lingkungan paling berbahaya setelah polusi udara dan air. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan karena memiliki organ pendengaran yang masih sensitif. Menanggapi isu ini, sekelompok mahasiswa keperawatan melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertema “Promoting Early Awareness to Protect Children’s Hearing Health” dengan tagline “Protect Your Ears, Preserve Your Future” di Dusun DungusKidul, RT 02 RW 02, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik pada 20 April 2025.

Mengenalkan Kesehatan Telinga Sejak Dini

Kegiatan edukasi ini ditujukan kepada siswa sekolah dasar agar mereka memahami cara kerja sistem pendengaran serta pentingnya menjaga kesehatan telinga. Melalui pendekatan interaktif dan menyenangkan, tim mahasiswa memperkenalkan anatomi dasar telinga—telinga luar, tengah, dan dalam—dan proses penghantaran suara ke otak. Media pembelajaran yang digunakan antara lain video animasi, leaflet, dan presentasi PowerPoint yang disesuaikan dengan usia anak.

Untuk menjaga keterlibatan peserta, sesi edukasi diselingi dengan kuis dan permainan sederhana. Anak-anak tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang berlangsung selama 75 menit tersebut. Aktivitas ini membantu mereka menyerap informasi dengan cara yang menyenangkan dan mudah diingat.

Dampak Positif dan Refleksi Kegiatan

Pendengaran berperan penting dalam komunikasi, proses belajar, dan perkembangan sosial anak. Kebiasaan buruk seperti mendengar suara keras dalam waktu lama atau memasukkan benda asing ke telinga dapat menyebabkan gangguan permanen. Dalam kegiatan ini, anak-anak diajak mengenali kebiasaan positif untuk melindungi pendengaran, seperti:

  • Menghindari suara bising berlebihan
  • Tidak memasukkan benda asing ke dalam telinga
  • Segera melapor jika merasa tidak nyaman pada telinga

Hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar peserta mampu mengenali bagian telinga, memahami fungsi pendengaran, dan menyebutkan cara menjaga kebersihan serta kesehatan telinga.

Bagi tim pelaksana, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga dalam menyampaikan materi ilmiah secara sederhana dan menarik bagi anak-anak. Proses persiapan yang melibatkan koordinasi dengan pihak setempat, pembagian tugas, serta pengembangan media edukatif turut mendukung kelancaran acara.

Mari Dengarkan, Pelajari, dan Lindungi

Edukasi kesehatan pendengaran tidak harus rumit. Dengan kreativitas dan kepedulian, ilmu pengetahuan bisa disampaikan secara menyenangkan kepada anak-anak. Melalui kegiatan ini, mahasiswa keperawatan tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga tubuh—dimulai dari telinga.

Mari terus mendengarkan, belajar, dan menjaga kesehatan pendengaran bersama. Karena “Telinga Sehat, Masa Depan Selamat!”

Penulis : Dini Ariyanti, Cendikia Chiesa Zahra Mahditania, Vishela Agneli, and Octavia Setyaningrum