Mahasiswa UNAIR Tangani Kasus PMK di Nganjuk

Mahasiswa Paramedik Veteriner UNAIR Bersama Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk Tangani PMK - septia andini kusumastuti

Kolaborasi Dinas Pertanian dan Mahasiswa Unair dalam Penanganan PMK di Nganjuk

Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk bekerja sama dengan mahasiswa Paramedik Veteriner Universitas Airlangga (Unair) dalam menangani kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari program magang mahasiswa yang berlangsung sejak 3 hingga 28 Februari 2025. Selama masa magang, para peserta ditempatkan secara bergiliran di tiga lokasi berbeda, yakni Puskeswan Nganjuk Kota, Puskeswan Tanjunganom, dan Puskeswan Gondang. Masing-masing lokasi memiliki fokus kegiatan yang bervariasi, terutama dalam hal penanganan kesehatan hewan besar seperti sapi.

Selama di lapangan, mahasiswa tidak hanya terlibat dalam pemeriksaan hewan ternak, tetapi juga membantu dalam menangani hewan kecil seperti kucing dan anjing, khususnya di Puskeswan Nganjuk Kota dan Gondang. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa, namun juga mendukung upaya peningkatan kesehatan hewan di wilayah Kabupaten Nganjuk.

Strategi Penanganan dan Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku

PMK merupakan penyakit menular yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, domba, dan kerbau. Penyakit ini disebabkan oleh virus RNA dari genus Apthovirus. Penularannya bisa terjadi melalui kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan terinfeksi. Dalam kondisi tertentu, virus ini bahkan dapat menyebar melalui udara, terutama di daerah dengan iklim yang mendukung.

Gejala PMK pada ternak antara lain demam tinggi, produksi air liur berlebihan, lesi lepuh di area mulut dan kaki, serta penurunan nafsu makan. Oleh karena itu, layanan kesehatan hewan di Puskeswan difokuskan pada wilayah-wilayah dengan tingkat infeksi tinggi. Tim kesehatan hanya memasuki kandang hewan yang terindikasi positif, guna menghindari risiko penyebaran virus ke ternak lain. Penanganan dilakukan melalui pemberian obat, suplementasi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak, serta edukasi kepada peternak terkait perawatan luka.

Selain upaya kuratif, Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk juga melaksanakan vaksinasi pada hewan sehat guna mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut. Program ini bertujuan menjaga kesehatan ternak sekaligus meningkatkan kestabilan ekonomi peternak. Melalui kerja sama antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan tinggi, seperti Universitas Airlangga, langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional semakin terasa.

Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan sinergi yang efektif antara dunia akademik dan pemerintahan, tetapi juga menjadi contoh nyata dari kolaborasi yang berdampak positif bagi masyarakat. Diharapkan inisiatif serupa dapat terus dikembangkan untuk mendukung kesejahteraan peternak dan keberlangsungan sektor peternakan di masa depan.

Penulis : Septia Andini Kusumastuti