Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39
Mengelola Burnout Syndrome di Kalangan Perawat

Mengelola Burnout Syndrome di Kalangan Perawat: Tantangan dan Langkah-Langkah Preventif


Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

VOKASI – Mengelola burnout syndrome di kalangan perawat, tantangan dan langkah-langkah preventif.

Peran perawat dalam menyediakan pelayanan kesehatan holistik selama 24 jam. Terutama kepada pasien dengan kebutuhan intensif seperti di ruang ICU, tidak diragukan lagi pentingnya. Akan tetapi, tuntutan pekerjaan yang berat sering kali menyebabkan perawat mengalami Burnout Syndrome. Hal itu dapat berdampak negatif pada kualitas asuhan keperawatan yang mereka berikan.

Dimensi Burnout Syndrome

Burnout Syndrome, didefinisikan sebagai dampak dari stres kronis. Terdiri dari tiga dimensi utama. Diantaranya ialah kelelahan emosional, depersonalisasi, dan ketidakpuasan terhadap pencapaian diri. Penelitian menunjukkan bahwa banyak perawat mengalami tingkat burnout yang signifikan. Sebagaimana telah terjadi di RS Medika Utama Blitar dan rumah sakit lainnya di Surabaya.

Faktor Utama Burnout

Faktor penyebab utama burnout antara lain beban kerja yang tinggi. Tidak hanya itu saja, ada stres kerja yang kronis, serta lingkungan kerja yang tidak kondusif. Misalnya, perawat sering menghadapi beban fisik yang besar. Misalnya merawat pasien secara intensif dan memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Studi dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia menemukan bahwa lebih dari separuh perawat di Indonesia mengalami stres kerja. Akibat beban kerja yang tinggi dan penghasilan yang tidak memadai. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh perawat itu sendiri, tetapi juga oleh institusi dan pasien yang mereka layani.

BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi

Manajemen stres menjadi kunci dalam mencegah Burnout di kalangan perawat. Upaya seperti peningkatan jumlah staf, pengaturan jam kerja yang lebih baik, dan pendukungan psikologis secara teratur dapat membantu mengurangi tekanan yang dirasakan oleh perawat. Dengan memahami dan mengatasi faktor-faktor yang menyebabkan Burnout, kita dapat meningkatkan kesejahteraan perawat dan memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat. Perlu adanya komitmen bersama dari semua pihak untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan berkelanjutan bagi para perawat, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dengan baik tanpa mengorbankan kesehatan dan kualitas hidup mereka sendiri. Perawat perlu mengelola burnout syndrome dengan baik.

***

Penulis : Putri Ayu Andriani

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR