Mengungkap Pengaruh Rasio Keuangan dan Tata Kelola Perusahaan terhadap Kinerja Keberlanjutan Bank

VOKASI NEWS – Mengungkap pengaruh rasio keuangan dan tata kelola perusahaan terhadap kinerja keberlanjutan bank melalui penelitian Mahassiwa Vokasi UNAIR.

Pentingnya Kinerja Keberlanjutan

Kinerja berkelanjutan diartikan sebagai dukungan penuh sektor jasa finansial terhadap pertumbuhan berkelanjutan. Hal itu dicapai melalui koordinasi antara kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup (Simamora, 2019). Kinerja keberlanjutan penting bagi bank untuk memastikan kelangsungan bisnis dan meningkatkan kepercayaan dari pemangku kepentingan. Dalam sektor perbankan, kinerja keberlanjutan sering diukur dengan menggunakan Financial Sustainability Ratio (FSR). FSR dapat mencerminkan sejauh mana bank mampu mempertahankan profitabilitasnya. Mempertahankan profitabilitas sambil memenuhi kewajiban sosial dan lingkungan.

Kinerja dan keberlanjutan memiliki hubungan yang kompleks dan dinamis. Meskipun tidak berpengaruh secara langsung, kinerja keberlanjutan yang baik dapat meningkatkan kinerja keuangan bisnis. Kinerja keberlanjutan harus diintegrasikan dengan kinerja keuangan dalam strategi jangka panjang yang efektif untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Pengukuran Keberlanjutan

Indikator kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu CAR, ROA, NIM, dan BOPO sebagai penentu apakah dapat mempengaruhi kinerja keberlanjutan. Selain itu, tata kelola perusahaan juga menjadi penentu dalam pengungkapan keberlanjutan perusahaan. Berdasarkan fenomena dan laporan keuangan yang dianalisis, terdapat penurunan profitabilitas pada perbankan di Indonesia pada tahun 2018-2022, dan mengalami penurunan drastis pada tahun 2020. Pada artikel ini untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan dan tata kelola perusahaan terhadap kinerja keberlanjutan memerlukan unsur-unsur dalam penilaiannya. Rasio keuangan diukur berdasarkan nilai rasio tiap masing-masing indikator, dan untuk tata kelola perusahaan diukur dengan persentase kepemilikan institusional, ukuran dewan direksi, dan komisaris independen.

Hasil Penelitian Mahasiswa Vokasi UNAIR

Hasil pada penelitian Mahasiswa Vokasi UNAIR menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Komposisi Dewan Direksi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keberlanjutan. Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keberlanjutan. Return On Assets (ROA), dan Komposisi Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap kinerja keberlanjutan. Meskipun terdapat indikator yang tidak berpengaruh signifikan, namun penting untuk tetap memperhatikan kinerja keberlanjutan perusahaan secara menyeluruh, karena perusahaan harus mampu menjaga kinerjanya untuk meningkatkan kepercayaan nasabah dan mampu mengelola dana, termasuk dana simpanan dan dana yang diberikan sebagai pinjaman. Hal ini akan mengurangi kemungkinan kerugian dan meningkatkan kinerja keberlanjutan bank.

BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi

Penelitian ini memberikan wawasan penting mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keberlanjutan di sektor perbankan Indonesia. Dengan memahami pengaruh dari berbagai faktor keuangan dan tata kelola, bank dapat mengembangkan strategi yang lebih baik untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan.

***

Penulis : Afrillia Nindy Olyviasyah

Pembimbing : Eka Lestari Hafqi Putri

Program Studi : D4 Perbankan dan Keuangan

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR