VOKASI NEWS – Menurunkan hipertensi dengan akupunktur dan jus mentimun, hasil penelitian Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, telah menjadi masalah kesehatan yang mendesak baik di negara maju maupun berkembang. Berdasarkan World Health Organization, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik di atas atau sama dengan 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik di atas atau sama dengan 90 mmHg (Harsismanto dkk., 2020). Penyakit ini menjadi penyebab utama kematian global, dengan prevalensi yang diperkirakan akan meningkat hingga 29% pada tahun 2025. Di Indonesia, hipertensi menduduki peringkat keenam sebagai penyakit tidak menular, dengan prevalensi mencapai 34,1% pada penduduk berusia 18 tahun ke atas (Riskesdas, 2018).
Di wilayah kerja Puskesmas Banyu Urip, Surabaya, hipertensi pada pra-lansia masih menjadi masalah utama. Data tahun 2022 menunjukkan bahwa terdapat 1.136 kasus hipertensi pada pra-lansia, dengan mayoritas pasien adalah perempuan. Penelitian terbaru memanfaatkan terapi akupunktur dan jus mentimun sebagai intervensi alternatif untuk membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi derajat 1 dan 2.
Penelitian dan Hasil yang Menjanjikan
Adapun penelitian dilakukan selama 14 hari dengan menggunakan desain true experimental, yang melibatkan 32 responden yang terbagi dalam empat kelompok. Kelompok pertama mendapatkan terapi akupunktur, kelompok kedua menerima jus mentimun, kelompok ketiga mendapat kombinasi keduanya, sedangkan kelompok kontrol hanya mengonsumsi Amlodipin 5mg. Hasil analisis menunjukkan bahwa kombinasi akupunktur dan jus mentimun lebih efektif dibandingkan intervensi tunggal atau kelompok kontrol.
Uji statistik paired sample t-test mengindikasikan adanya penurunan tekanan darah sistolik yang signifikan pada tiga kelompok perlakuan, dengan nilai p masing-masing 0,003 untuk akupunktur, 0,000 untuk jus mentimun, dan 0,000 untuk kombinasi. Sementara itu, uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan dengan nilai p sebesar 0,023. Dari hasil tersebut, kombinasi terapi akupunktur dan jus mentimun menjadi pilihan paling efektif dalam menurunkan tekanan darah.
[BACA JUGA: Inilah Daftar Pemenang Mawapres Fakultas Vokasi UNAIR 2025]
Penelitian ini memberikan pandangan baru tentang integrasi terapi tradisional dan nutrisi dalam pengelolaan hipertensi. Dengan hasil yang menjanjikan, diharapkan pendekatan ini dapat menjadi alternatif komplementer dalam program kesehatan masyarakat, khususnya untuk kelompok pra-lansia.
***
Penulis : Nur Komariyah
Pembimbing : Dwi Setiani Sumardiko dan Andry Hartanto
Program Studi : D4 Pengobat Tradisional
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR