Modifikasi Ramuan Jamu Saintifik untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi

VOKASI NEWS – Menurunkan tekanan darah dengan inovasi modifikasi ramuan jamu saintifik.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hal tersebut dilakukan pada waktu dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang.

Hipertensi masih menjadi tantangan terbesar di Indonesia dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%. Kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang diperkirakan sekitar 80% pada tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000 diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025.

Menurut TCM (Traditional Chinese Medicine), hipertensi esensial termasuk dalam kategori Xuan Yuan (vertigo) dan Tou Tong (sakit kepala). Hal ini disebabkan oleh cedera mental, menyebabkan stagnasi Qi hati selanjutnya Yang hati membara dengan definisi Yin ginjal. Selain itu juga oleh diet yang tidak semestinya hasilnya adalah defisiensi limpa dan akumulasi lembab di dalam tubuh. Hipertensi esensial umumnya dibagi menjadi 4 tipe: hiperaktivitas api hati, akumulasi dari lembab, hiperaktivitas Yang dan defisiensi Yin Yang.

Pengobatan Tekanan Darah

Tatalaksana untuk mengatasi hipertensi yaitu dengan pengobatan farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi terhadap penurunan tekanan darah dimulai saat seseorang dengan hipertensi tingkat I tanpa faktor resiko. Jenis obat penurun hipertensi diantaranya golongan diuretik, penghambat adregenic, vasodilator, Calcium Channel Blocker (CCB), Angiotensin Receptor Blocker (ARB), dan ACEI.

Adapun terapi non farmakologi terhadap penurunan tekanan darah dapat dilakukan dengan menjalani pola hidup sehat yang secara umum dapat menurunkan resiko permasalahan kardiovaskular. Terapi non farmakologi terhadap penurunan tekanan darah yaitu dengan menggunakan pengobatan herbal.

Pengobatan Herbal

Pada penelitian Modifikasi ramuan jamu saintifik dilakukan kepada 18 orang responden penderita hipertensi. Responden tersebut telah di seleksi menggunakan purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol selama 28 hari. Subjek dalam penelitian ini adalah perempuan penderita hipertensi dengan usia 45–54 tahun. Selain itu memiliki tekanan darah tinggi kategori hipertensi tingkat I yaitu tekanan darah sistolik 140–159 mmHg atau diastolik 90–99 mmHg.

Data hasil penelitian pemberian modifikasi ramuan jamu saintifik untuk menurunkan tekanan darah kelompok perlakuan (pre test) rata – rata tekanan darah sistolik sebesar 147,89 mmHg. Sedangkan pada saat (post test) rata – rata tekanan darah sistolik (TDS) diperoleh rerata nilai sebesar 131,67 mmHg. Kemudian (pre test) rata – rata tekanan darah diastolik (TDD) sebesar 92,44 mmHg.edangkan pada saat (post test) rata – rata tekanan darah diastolik (TDD) sebesar 80,11 mmHg.

BACA JUGA: Waspada Keganasan Kanker Payudara, Kenali dengan Modalitas MRI

Hasil penelitian modifikasi ramuan jamu saintifik untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi saat sebelum (pre test) rata – rata tekanan darah sistolik (TDS) pada kelompok kontrol diperoleh rerata nilai sebesar 145,11 mmHg, sedangkan saat (post test) rata – rata tekanan darah sistolik (TDS) pada kelompok kontrol diperoleh rerata nilai sebesar 130,44 mmHg. Berdasarkan hasil dari rerata tekanan darah diastolik (TDD) (pre test) diperoleh nilai sebesar 91,56 mmHg, sedangkan berdasarkan hasil dari rerata tekanan darah diastolik (TDD) (post test) diperoleh nilai sebesar 80 mmHg.

Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil uji statistik terdapat pengaruh penurunan tekanan darah yang signifikan baik dari kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Namun tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok tersebut. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan dengan subjek penderita hipertensi yang lebih banyak atau dengan perbedaan dosis dan waktu pemberian modifikasi ramuan jamu saintifik untuk menurunkan tekanan darah.

***

Penulis: Muntianah

Editor: Puspa Anggun Pertiwi