VOKASI UNAIR

Waspada Keganasan Kanker Payudara, Kenali dengan Modalitas MRI

Waspada keganasan kanker payudara, kenali dengan modalitas MRI

VOKASI NEWS – Kanker payudara adalah kanker yang paling sering didiagnosis dan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita di dunia.

Insiden kanker payudara di dunia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kanker payudara telah menjadi tumor yang tumbuh paling cepat dan merupakan penyebab utama kematian terkait kanker di kalangan wanita. Diperkirakan 2,3 juta kasus kanker payudara wanita didiagnosis secara global, dan sekitar 685.000 wanita meninggal akibat penyakit tersebut.

Deteksi kanker payudara dengan MRI?

MRI, khususnya Dynamic Contrast Enhanced (DCE)-MRI, semakin dianggap sebagai modalitas yang menjanjikan dalam diagnosis kanker payudara karena sensitivitasnya yang tinggi dalam mendeteksi dan kemampuannya untuk menunjukkan vaskularisasi. Kemajuan dalam kualitas gambar dan interpretasi gambar telah menghasilkan sensitivitas masing-masing 98% dan 85% untuk high-grade dan non-high grade DCIS. Diffusion Weighted Imaging (DWI), yang melacak difusi molekul air dalam jaringan dan memberikan informasi tentang integritas membran sel. Hal ini telah dianggap sebagai metode tambahan yang berguna untuk DCE-MRI dan banyak digunakan dalam deteksi kanker, karakterisasi dan membedakan antara lesi ganas dan jinak.

Penilaian Keganasan Kanker

Diffusion Tensor Imaging (DTI) dapat mendeteksi lebih banyak informasi tentang struktur mikro. DTI tidak hanya dapat memberikan Mean Diffusivity (MD), tetapi juga parameter anisotropi difusi tiga dimensi seperti Fractional Anisotropy (FA). Nilai Fractional Anisotropy (FA) dapat menunjukkan keganasan dalam diagnosis kanker payudara. Fractional Anisotropy (FA) merupakan pengukuran dari tingkat difusi anisotropik suatu area. Nilai FA berkisar dari 1 (difusi anisotropik) hingga 0 (difusi isotropik) DTI mampu memberikan informasi dan karakterisasi lebih detail antara lesi jinak dan lesi ganas.

Nilai FA pada lesi ganas dinilai lebih tinggi dibandingkan dengan lesi jinak. FA memiliki nilai lebih kecil pada DCIS dibandingkan dengan lesi ganas yang bersifat invasif. Diffusion Tensor Imaging (DTI) dapat digunakan sebagai rangkaian tambahan dalam diagnostik pada MRI Payudara. Meskipun DWI masih menjadi parameter difusi yang paling membuktikan untuk membedakan antara lesi ganas dan lesi jinak pada payudara, DTI mungkin berguna dalam karakterisasi lebih lanjut struktur mikro tumor yang tentunya memerlukan evaluasi lebih lanjut.

BACA JUGA: Pelajaran Berharga Mahasiswa D3 Administrasi Perkantoran Saat Magang di PT. Adi Raya Construction

***

Penulis: Riski Fajar Rizenza

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!