VOKASI NEWS – Inovasi olahan obat herbal pembunuh sel-sel abnormal tubuh menggunakan daun sirsak yang diolah dengan kontrol fuzzy logic.
Pemanfaatan tanaman toga untuk menjaga kesehatan masyarakat Indonesia telah dilakukan sejak zaman nenek moyang. Bangsa Indonesia sudah lama mengenal tanaman yang mampu dijadikan ramuan atau yang biasa disebut dengan obat herbal. Sirsak (Annona muricata Linn) yang sudah menyebar luas di seluruh pelosok Indonesia. Masyarakat yang mengkonsumsi tanaman sirsak dengan memanfaatkan daunnya menjadi rebusan daun sirsak atau bahkan dengan cara mengonsumsi suplemennya.
Daun sirsak bersifat seperti kemoterapi dan kemampuan untuk membunuh sel-sel yang tumbuh abnormal. Senyawa acetogenin berperan sebagai inhibitor untuk pertumbuhan sel kanker. Acetogenin yang ikut masuk ke dalam tubuh akan menempel pada reseptor dinding sel dan berfungsi merusak ATP di dinding mitokondria. Akibatnya produksi energi didalam sel kanker terhenti dan akhirnya sel kanker akan mati.
Metode Pengolahan Daun Sirsak
Terdapat dua metode pengeringan daun sirsak untuk pengolahan obat herbal. Contohnya dengan bantuan sinar matahari atau melalui pengeringan secara instan dengan dimasukkan ke dalam oven dalam kurun waktu tertentu. Proses pengeringan daun sirsak secara konvensional masih sering dilakukan karena pengeluaran biaya yang dibutuhkan cenderung minimal. Hal tersebut karena tidak memerlukan alat khusus dengan spesifikasi yang tinggi.
Namun, daun sirsak sebaiknya tidak dikeringkan di bawah paparan sinar matahari secara langsung. Hal tersebut karena dapat mengurangi khasiat yang terkandung pada daun sirsak. Dengan cara lain yaitu membuat teh daun sirsak menggunakan metode oven dengan lama pengeringan 120 menit pada suhu 50°C. Nantinya proses tersebut akan menghasilkan teh daun sirsak dengan aktivitas antioksidan tertinggi yaitu sebesar 76,06%.
Tujuan dan Metode Penelitian Dengan Fuzzy Logic
Penelitian ini bertujuan untuk memahami cara membuat alat pengering daun sirsak dengan menerapkan metode fuzzy logic dan memahami cara kerja instrumentasi oven pengering daun sirsak. Instrumentasi oven ini mencakup berbagai sensor dan aktuator yang digunakan untuk mengukur dan mengontrol suhu, kelembaban, serta aliran udara dalam oven.
Penelitian ini melibatkan pengembangan dan implementasi sistem pengeringan daun sirsak menggunakan kontrol fuzzy logic pada oven. Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proses pengeringan, dengan fokus utama pada pemeliharaan kandungan senyawa-senyawa aktif yang penting untuk khasiat kesehatan daun sirsak. Dengan menggunakan kontrol fuzzy logic, oven dapat menyesuaikan suhu dan waktu sehingga meminimalkan kerusakan pada senyawa-senyawa pada daun sirsak selama proses pengeringan.
Hasil Penelitian Menggunakan Kontrol Fuzzy Logic
Semua percobaan dilakukan selama 120 menit untuk menjaga khasiat daun sirsak. Percobaan pertama pengeringan dilakukan tanpa dan dengan kontrol fuzzy logic. Tanpa kontrol tersebut, suhu rata-rata mencapai 66,37°C, yang merusak khasiat daun. Dengan kontrol, suhu rata-rata stabil di 50,17°C dengan overshoot 2°C dan undershoot 1°C, menjaga kualitas daun lebih baik. Percobaan kedua membandingkan pengeringan dengan kontrol pada 10 helai dan 20 helai daun.
Hasilnya, 10 helai daun kering sempurna, sementara 20 helai daun tidak kering sempurna karena penyerapan panas yang lebih banyak. Suhu rata-rata pada percobaan pertama dan kedua adalah 50,01°C dan 49,73°C. Percobaan ketiga membandingkan pengeringan dengan oven dan sinar matahari. Pengeringan dengan sinar matahari memerlukan waktu lebih lama (9 jam atau 2 hari) dan berpotensi mengurangi khasiat daun, sedangkan oven lebih efisien (2 jam) dan menjaga kualitas daun lebih baik.
Tantangan, Peningkatan, dan Penelitian Berkelanjutan
Proses pengeringan daun sirsak menghadapi beberapa tantangan utama dan memiliki ruang untuk peningkatan signifikan. Kontrol fuzzy logic berhasil menjaga suhu stabil di sekitar setpoint 50°C dengan overshoot dan undershoot minimal. Peningkatan yang dapat dilakukan yaitu penyempurnaan algoritma kontrol fuzzy logic untuk akurasi suhu yang lebih baik, serta pengembangan metode pengeringan yang mempertahankan kandungan senyawa aktif dalam daun sirsak secara optimal.
Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengintegrasikan teknologi IoT untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas sistem. Implementasi IoT memungkinkan pemantauan dan pengendalian jarak jauh, analisis data yang lebih baik, serta pemberitahuan real-time untuk memastikan proses pengeringan berjalan optimal. Selain itu, alat pengering daun ini bisa digunakan untuk mengeringkan berbagai macam daun lainnya yang dapat diolah sebagai obat herbal. Seperti daun kelor untuk menjaga tekanan darah, bunga telang untuk melancarkan aliran darah, dan bunga rosella untuk menghambat penyerapan asam lemak jenuh.
Meskipun setiap jenis daun mungkin memiliki setpoint suhu dan waktu pengeringan yang berbeda, integrasi teknologi ini dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pengeringan berbagai macam bahan herbal. Hal tersebut memungkinkan pengembangan lebih lanjut dalam pengolahan obat herbal yang berkualitas tinggi.
***
Penulis: Talitha Maritza Aydin Maulana
Editor: Puspa Anggun Pertiwi