Pemberian Pijat Kepala dan Kaki Menggunakan Aromaterapi Lavender Pada Lansia Penderita Sindrom Insomnia

VOKASI NEWS – Pemberian pijat kepala dan kaki menggunakan aromaterapi lavender pada lansia penderita sindrom gangguan insomnia.

Menurut Wordls Health Organization (WHO) lanjut usia (lansia) memiliki  usia di atas 60 tahun. Jumlah lansia di Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan sampai tahun 2025, terutama pada provinsi Jawa Timur akan mengalami peningkatan jumlah lansia per tahun 2018 (Sari & Hamidah, 2021). Permasalahan kesehatan yang sering dikeluhkan oleh lansia adalah gangguan sulit tidur. Sehingga terjadinya penurunan kualitas tidur pada malam hari sebesar 70 – 80%.

Lansiasangat rentan terhadap patogen, dan penyakit sehingga sangat erat kaitaanya terjadi depresi dan gangguan tidur. Studi kasus yang telah dirangkum oleh Zhizhen liu dkk., (2023) menyebutkan bahwa diagnosis TCM untuk lansia menunjukkan 57,6% menderita gangguan tidur yang terbagi menjadi beberapa sindrom gangguan sulit tidur yaitu (defisiensi Qi, stagnasi qi, dahak-lembab, dahak-panas) penentuan sindrom dilakukan menggunakan kuesioner KSP (Kartu Status Pasien).

Penanganan komplementer menjadi pilihan terbaik untuk meningkatkan kualitas tidur para lansia. Hal itu karena lebih aman dan tidak terlalu berbahaya dibandingkan pengobatan dengan obat-obatan (Cheraghbeigi dkk., 2019). Pijat tubuh menggunakan aromaterapi lavender, melalui teknik manipulasi pemijatan yaitu mendorong, menekan, dan menggosok, serta pemakaian aromaterapi lavender dalam pemijatan memiliki fungsi sebagai sedatif. Sehingga mampu untuk membuat relaksasi pada otot tubuh serta dapat memudahkan seseorang untuk cepat tertidur (Mindayani & dkk, 2021).

Menurut pengobatan tradisional Cina (TCM) pemijatan secara umum memiliki mekanisme kerja untuk dapat melancarkan xue (darah), yin, yang, dan qi. Pemijatan pada bagian tertentu di tubuh akan memberikan aliran energi di setiap meridian tubuh, sehingga efek yang ditimbulkan adalah dapat merangsang pelepasan serotonin yang dapat mengatur suasana hati dan kenyamanan saat tidur (Ozudi dkk., 2023). Maka penelitian ini menggunakan pemijatan tubuh bagian kepala dan kaki menggunakan aromaterapi lavender untuk menangani gangguan sulit tidur pada lansia.

Desain Penelitian Mahasiswa

Durasi terapi dilaksanakan selama 6 minggu, pada tanggal 18 Maret – 27 April 2024. Frekuensi pemberian terapi pijat dilakukan 3 kali dalam seminggu pada sore hari, selama 20 menit pemijatan. Dilaksanakan di posyandu lansia Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi

Jenis penelitian adalah kuantitatif yang dilakukan dengan True Eksperimental. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Post-Test Only Control Design” pada lansia wanita memiliki rentang usia 60 – 74 tahun, yang memiliki kategori kualitas tidur buruk yaitu dengan pengukuran menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang memiliki skor >5.

Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling sebanyak 20 lansia, terbagi menjadi dua kelompok, yaitu 10 lansia di kelompok perlakuan dan 10 lansia di kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan terapi pijat kepala dan kaki menggunakan aromaterapi lavender, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Masing-masing kelompok dilakukan pretest dan posttest menggunakan kuesioner PSQI.

Hasil Penelitian Mahasiswa

Rata-rata skor PSQI pada kelompok perlakuan pretest 15,93 dan posttest 4,93, sedangkan kelompok kontrol pretest 11,50 dan posttest 11,60. Hasil uji statistik dengan Uji T tidak berpasangan didapatkan p-value 0,000 yang menunjukkan ada pengaruh pada pemberian pijat kepala dan kaki menggunakan aromaterapi lavender pada lansia penderita sindrom gangguan sulit tidur.Dapat disimpulkan bahwa pemberian pijat kepala dan kaki menggunakan aromaterapi lavender terhadap perubahan skor PSQI pada lansia penderita sindrom gangguan sulit tidur pada kelompok perlakuan., serta sindrom gangguan sulit tidur yang mengalami perubahan rata-rata skor PSQI adalah defisiensi yin Hati.

***

Penulis : Kinanti Salsabila Utami

Pembimbing : Rini Hamsidi, S.Farm., M.Farm., Apt; Myrna Adianti,S.Si., M.Kes., PhD.

Prodi : D4 Pengobat Tradisional Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR