VOKASI UNAIR

Penanganan Feline Low Urinary Track Desease di Klinik Hewan KHJ Solo

Penanganan FLUTD di KHJ Solo/dokumen istimewa

VOKASI – Penanganan Feline Low Urinary Track Disease (FLUTD) di Klinik Hewan KHJ Solo.

Feline Low Urinary Track Disease merupakan suatu penyakit yang menggambarkan kondisi yang mempengaruhi vesica urinaria dan uretra. Penyakit itu terjadi karena disfungsi sistem urinasi maupun uretra pada Kucing.

Gejala FLUTD

Kucing yang terkena penyakit FLUTD akan mengalami beberapa gejala. Diantaranya ialah berhubungan dengan kondisi stranguria, polakiuria, heamaturia, dan periuria. Stranguria merupakan kondisi ketika Kucing mengalami kesakitan saat melakukan proses urinasi. Hal itu terjadi karena adanya sumbatan saluran kemih yang disebabkan oleh kristal urin. Kondisi itu menyebabkan kucing susah melakukan urinasi karena disertai rasa sakit. Stranguria berhubungan erat dengan disturia. Organ urinasi tersumbat oleh kristal yang menyebabkan kucing sering mengejan untuk mengeluarkan urin. Sementara itu gejala lain yang ditunjukkan ialah polakuria. Pada saat mengalami polakuria, kucing mengalami ketidaktuntasan urinasi sehingga frekuensi buang air kecil meningkat. Kristal urin yang menyumbat saluran kemih akan menyebabkan luka pada dinding uretra yang mengakibatkan hematuria. Alhasil, urin yang dikeluarkan saat urinasi bercampur dengan darah.

Faktor Penyebab FLUTD

Feline Low Urinary Track Desease disebabkan oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur kucing, riwayat kastrasi, dan pakan yang diberikan pada kucing. Kebanyakan kasus FLUTD terjadi pada kucing jantan daripada kucing betina. Hal itu karena kucing memiliki anatomi saluran kemih yang berbentuk tabung dengan bagian yang menyempit. Sehingga, dapat terjadinya penyumbatan pada saluran urinasinya.

Umur rata – rata kucing yang sering menderita penyakit FLUTD berkisaran 8 tahun. Sementara itu, umur yang rawan yaitu 1 sampai 6 tahun. Jika kucing yang telah dewasa kelamin dan mengalami birahi tetapi tidak melakukan proses perkawinan secara langsung maka akan menyebabkan terbentuknya kristal pada saluran kemih sehigga dapat menyumbat saluran tersebut. Hal tersebut disebabkan karena kucing mengalami stress birahi.

Faktor riwayat kastrasi juga berpengaruh dalam terjadinya penyakit FLUTD. Kucing yang telah dikastrasi akan mengalami perubahan pola hidup yang umumnya ditandai dengan pertumbuhan berat badan. Selain itu ditandai juga dengan kurang aktif dalam bergerak. Kurang gerak dapat memicu kalkuli atau urolith sulit untuk dikeluarkan.

Faktor pakan menjadi penyebab kebanyakan kasus FLUTD. Pakan komersil mengandung banyak mineral. Akibatnya, akan terjadi penumpukan mineral sehingga menyebabkan obstruksi pada saluran kemih kucing.  Saluran kemih tersebut akan tersumbat yang mengakibatkan urin yang kelur dalam jumlah atau volume yang sedikit serta dapat terjadi hematuria. Pakan dengan tinggi protein juga dapat menyebabkan terjadinya kristal yang menyumbat saluran kemih pada hewan kucing. Gejala yang sering dialami hewan kucing yang menderita penyakit Feline Low Urinary Track Desease seperti sering terlihat merejan dengan frekuensi yang sering, nafsu makan yang menurun, terdapatnya darah pada urin, dan frekuensi minum yang sedikit.

Penanganan Penyakit Feline Low Urinary Track Desease

Kucing dengan nama Merro dilakukan anamnesa didapatkan informasi yaitu kucing mengalami kesulitan dalam urinasi yang ditandai dengan sering kali merejan dan frekuensi yang sering, nafsu makan yang menurun, dan tidak ada muntah serta saat dilakukan palpasi vesika urinaria dari kucing terisi penuh. Dokter hewan mendiagnosis kucing Merro mengalami Feline Lower Urinary Track Desease. Kucing Merro yang menderita FLUTD diberi penanganan berupa pemasangan kateter pada saluran kemihnya.

BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi

Proses pemasangan kateter diawali dengan pemberian anastesi Propofol dan penis dari kucing dikeluarkan dari preputiumnya. Kateter dimasukkan melalui ureter dan dilakukan penjahitan diarea sekitar kateter serta flushing menggunakan NaCl dan Biodine sampai vesica urinaria kucing kosong. Kucing Merro dirawat inapkan di klinik KHJ Solo untuk mendapatkan beberapa treatment pengobatan yang sesuai untuk menyembuhkan keluhannya. Pengobatan yang dilakukan pada kasus FLUTD yang diderita kucing Merro yaitu dengan pemberian obat Neprolith untuk memecah atau meluruhkan batu urine dan melancarkan urinasi; Cytaid untuk menjaga kodisi dari saluran kemih kura – kura dan memperbaiki dinding ureter; pemberian antibiotik Amphicillin untuk mecegah infeksi bakteri pada saluran kemih kucing; dan Viitamin K sebagai aktifasi pembekuan darah. Flushing dilakukan setiap pagi hari untuk mengosongkan vesika urinaria kucing.

Pencegahan Penyakit Feline Low Urinary Track Desease

Pencegahan yang bisa dilakukan yaitu dengan memperhatikan pemberian pakan dengan nutri yang seimbang dan mengurangi pakan yang tinggi mineral dan protein dengan jumlah yang berlebihan. Menjaga hewan kucing agar tidak stress dengan memberikan lingkungan yang nyaman untuk kucing dan saat dewasa kelamin usahakan kucing mengalami proses perkawinan atau segeralah untuk dilakukan kastrasi atau sterilisasi. Kebutuhan air minum kucing harus terpenuhi untuk menjaga cairan tubuh agar kucing selalu terhidrasi. Kontrol berat badan kucing juga harus diperhatikan karena kucing yang obesitas dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit Feline Low Urinary Track Desease.

***

Nama : Tiya Rohmah

Pembimbing:  Dr. M. Gandul Atik Yuliani, drh., M.Kes

Program Studi : D-III Paramedik Veteriner

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!