VOKASI NEWS – Vaksin PMK cegah penyebaran penyakit mulut dan kuku lindungi hewan ternak dan tingkatkan hasil peternakan.
Mahasiswa Paramedik Veteriner melaksanakan kegiatan magang selama 3 minggu dari tanggal 10 maret 2025 sampai tanggal 28 maret 2025. PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku adalah penyakit yang dapat menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. PMK disebabkan oleh Virus RNA yang tergolong dalam famili Picornaviridae dengan genus Aphthovirus. Gejala klinis yang dapat ditemui yaitu mulai dari suhu hewan meningkat, hewan tampak lemas, nafsu makan menurun, hipersalivasi. Selain itu juga bisa terdapat luka pada daerah kuku kaki, lepuh pada lidah, dan lesi pada mukosa area mulut.
PMK adalah penyakit pada hewan ternak yang sangat mudah untuk menular ke sesama hewan. Penularan PMK dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Biasanya terjadi melalui proses lewat makanan, minuman atau pada alat yang tercemar virus. Pencegahan terbaik virus ini adalah melakukan vaksinasi PMK kepada hewan ternak yang berisiko terserang.
BACA JUGA: [Serbuk Simplisia Rimpang Kunyit untuk Nyeri Osteoarthritis]
Serangkaian Kegiatan Magang Selama Vaksin PMK
Kegiatan pelayanan vaksinasi PMK di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Blitar dilaksanakan pada tiap – tiap kecamatan Kabupaten Blitar. Pada hari Selasa, 11 Maret 2025, kantor dinas memiliki 3 tim vaksinasi PMK yang bergerak di Desa Sidodadi Kecamatan Garum. Anggota tim terdiri dari petugas Dokter hewan, Paramedis kemudian ditambah dengan mahasiswa magang. Kegiatan di Desa Sidodadi dilaksanakan dengan mendatangi peternak yang sudah mendaftar melalui perangkat desa terkait.
Untuk hasil akhir yang diperoleh pada hari tersebut yaitu 73 ekor hewan ternak yang diberikan vaksinasi PMK. Hari Rabu, 12 Maret 2025 dilakukan juga pelayanan vaksinasi PMK di Desa Sidomulyo Kecamatan Selorejo. Hasil dari kunjungan ini memperoleh 211 ekor hewan yang tervaksin dalam satu hari tersebut. Pelayanan vaksinasi PMK di Desa Sidomulyo dilakukan dengan metode door to door. Jadi, petugas vaksinasi mendatangi rumah warga Desa Sidomulyo yang memiliki hewan ternak kemudian ditawari apakah hewan ternaknya diperkenankan untuk divaksin atau tidak.
Hari Senin, 17 Maret 2025 dilakukan pelayanan vaksinasi di Desa Jugo Kecamatan Kesamben juga dilakukan dengan metode door to door. Kegiatan kali ini dibagi menjadi 4 tim vaksinasi PMK, memperoleh 228 ekor hewan yang tervaksinasi. Hari Rabu, 19 Maret 2025 dilakukan pelayanan vaksinasi di Desa Sambigede Kecamatan Binangun. Kegiatan vaksinasi PMK di Desa Sambigede ini terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Pertama, karena adanya kesalahan dalam penyebaran informasi kepada warga sekitar kemudian kendala dari cuaca. Dengan begitu, mobilisasi petugas tidak bisa berjalan dengan lancar sehingga memperoleh 28 ekor hewan yang tervaksinasi.
Kesimpulan
Kesadaran warga akan pentingnya vaksinasi sebagai pencegahan dari menularnya penyakit PMK sendiri masih cukup kurang diketahui. Sehingga masih ada beberapa warga yang menolak vaksinasi dengan alasan pemilik hewan takut jika hewan ternak mati setelah dilakukan vaksinasi. Untuk mengatasi hal tersebut petugas Dinas Pertanian dan Perikanan akan meyakinkan warga dengan memberikan informasi terkait keuntungan atau fungsi dari vaksin untuk hewan ternak tersebut.
***
Penulis : Ahmad Syahdan Alkahfy
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro