Pengaruh Auriculopressure Ociput, Pineal Gland, dan Insomnia 1 Terhadap Skor Stres Mahasiswa Penderita Insomnia Melalui Penilaian IRS dan PSS-10

VOKASI NEWS – Skor stres mahasiswa penderita insomnia melalui penilaian IRS dan PSS-10, sebuah penelitian mahasiswa.

Stres berada pada peringkat ke -4 penyakit di dunia. Kehidupan sebagai mahasiswa tidak terlepas dari stres, hal ini didukung dengan prevalensi stres pada mahasiswa Indonesia adalah 36,7 – 71,6% (Faridah et al. 2022). Salah satu gangguan yang ditimbulkan oleh stres adalah insomnia. Kedua masalah ini dapat menimbulkan ketidakseimbangan fisiologis dan psikologis seperti penurunan aktivitas sehari – hari, rasa mudah lelah, daya tahan tubuh menurun, cemas, depresi, dan sulit untuk berkonsentrasi bahkan banyak kasus yang berakhir bunuh diri (Khairani et al. 2022).

Insomnia dan juga Stres saat ini ditangani secara farmakologis. Menurut Nurfahanum (2022) antidepresan merupakan obat gangguan jiwa yang paling diresepkan oleh dokter, namun obat antidepresan tidak seluruhnya efektif. Salah satu golongan obat antidepresan yakni Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor (SSRI) seperti amitriptilin, maprotilin, dan fluoxetin. Obat dari golongan SSRI tersebut dimetabolisme di hati, oleh karena itu penggunaannya harus diperhatikan.

BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi

Menurut Sutardi (2021) salah satu penanganan secara farmakologis untuk insomnia berupa pemberian obat golongan benzodiazepine receptor agonist (BzRA). Golongan obat tersebut memberikan efek tertidur seperti contoh Zolpidem. Zolpidem memberikan efek tertidur, namun terdapat efek samping diantaranya, mual, pusing serta kecanduan jika dikonsumsi lebih dari 4 minggu.

Auriculopressure dilakukan menggunakan plester biji vacaria atau earseeds dapat membantu merangsang titik reflektif yang langsung terhubung dengan organ internal tubuh (Yoon dan Park 2019). Titik auriculopressure yang diambil diantaranya Ociput, Pineal Gland, dan Insomnia I. Ociput dipilih dengan alasan untuk mengatasi gangguan saraf dan menenangkan pikiran serta menyehatkan Qi hati. Pineal Gland dipilih untuk seseorang dengan pola tidur yang tidak teratur, mengalami insomnia dan juga depresi, sedangkan untuk pemilihan titik Insomnia I berguna untuk penderita insomnia dengan gangguan mimpi (Oleson 2003).

Penelitian Mahasiswa

Penelitian yang dilakukan mahasiswa bersifat True Eksperimental. Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random yakni kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Diberikan perlakuan selama 28 hari, yang mana responden akan diambil data pre-test pada hari pertama dan post-test pada hari ke-29. Pengukuran menggunakan kuesioner Percived Stress Scale (PSS-10) dan juga Insomnia Rating Scale (IRS).

Penentuan sampel untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol melalui simple random sampling sebanyak 20 responden. Kelompok intervensi diberikan penekanan pada titik auriculo sebanyak 3 kali sehari. Setiap penekanan dilakukan selama 3 sampai 5 detik, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan penekanan. Penggantian earseeds dilakukan selama 3 hari sekali.

Hasil Penelitian Mahasiswa

Terdapat penurunan insomnia pada kelompok intervensi melalui penilaian kuesioner IRS. Berdasarkan hasil uji Paired t-test dengan p value (0.001<0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sebelum terapi dan sesudah terapi pada kelompok intervensi. Terdapat penurunan stres pada kuesioner PSS-10. Berdasarkan hasil uji Paired t-test dengan p value (0.000<0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sebelum terapi dan sesudah terapi pada kelompok intervensi.

***

Penulis : Esti Sukmaningrum

Pembimbing : Ario Imandiri dan Wurlina MS

Program Studi : D4 Pengobat Tradisional

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR