VOKASI NEWS – Auriculopressure pada titik tertentu yang dapat menyebabkan perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg. Selain itu, tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan rentang waktu selama lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Lukito dkk., 2019). Kemenkes RI pada tahun 2019 menyatakan bahwa hipertensi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. WHO pada tahun 2018 menunjukkan data sekitar 1,3 miliar populasi di seluruh dunia menderita hipertensi. Artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Setiap tahunnya jumlah penderita hipertensi terus meningkat. WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2025 yang menderita hipertensi mencapai 1,5 miliar. Diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya (Kemenkes RI, 2019). Menurut Sukmadi (2021) mengatakan pada tahun 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29% penduduk di dunia menderita hipertensi.
Hipertensi dapat diatasi dengan pengobatan secara farmakologis dan non farmakologis. Terapi farmakologis dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat hipertensi diuretika, beta blocker, ace inhibitor, ca blocker. Penggunaan obat antihipertensi dalam jangka panjang dapat membahayakan tubuh karena memiliki efek samping, sehingga terapi non farmakologis banyak dianjurkan karena lebih aman dan cukup efektif (Zamzani dkk., 2021).
Secara tradisional, terapi Auiculopressure merupakan salah satu modalitas pengobatan Tradisional Cina dengan metode penekanan pada biji Vaccaria yang ditempelkan pada telinga di titik auricular bertujuan untuk merangsang saraf vagal aurikulo sehingga terjadi peningkatan saraf parasimpatis yang menyebabkan Yin Yang menjadi seimbang sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Maka dari itu, penelitian mahasiswa Vokasi menggunakan titik Superior Triangular Fossa, Shenmen, Ginjal, Jantung, dan Occiput bertujuan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita Hipertensi.
Hasil Penelitian Mahasiswa
Hasil penelitian menunjukan rata-rata penurunan Tekanan Darah Sistolik (TDS) pada kelompok perlakuan sebesar -11,65, sedangkan pada kelompok kontrol hanya -1,26. Rata-rata penurunan Tekanan Darah Diastolik (TDD) kelompok perlakuan adalah –3,19, sedangkan pada kelompok kontrol hanya -0,94. Hasil konstitusi TCMC yang paling banyak dialami oleh responden penelitian adalah defisiensi yin, serta rerata penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik terbanyak dialami oleh responden jenis TCMC dahak-lembab.
BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Sehingga dapat disimpulkan kelompok perlakuan yang mendapatkan terapi auirculopressure dan obat menunjukkan penurunan TDS dan TDD yang signifikan lebih banyak, dibandingkan yang hanya menerima obat. Kemudian untuk kategori TCMC dengan jenis dahak-lembab memiliki efektifitas lebih tinggi untuk menurunkan tekanan darah setelah pemberian akupunktur.
***
Penulis : Yehezkiel Agung Nugraha Wicaksana
Pembimbing : Ario Imandiri, dr., Sp. Ak; Dr Andry Hartanto, Sp., Ak
Prodi : D4 Pengobat Tradisional
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR