VOKASI NEWS – Core stability exercise untuk meningkatkan keseimbangan pasien stroke.
Kesehatan merupakan hal yang harus selalu diprioritaskan dalam hidup, karena jika tubuh dalam kondisi sakit berbagai aktivitas akan sangat terbatas. Seringkali dalam keadaan sehat banyak orang yang tidak peduli dan mengabaikan tentang gaya hidup sehat. Gaya hidup yang berkembang saat ini seperti merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik ringan, pola makan yang tidak sehat (Farhud, 2015). Gaya hidup dapat meningkatkan risiko gangguan jantung dan stroke. Menurut World Health Organization (WHO, 2012) stroke mengakibatkan kematian sebesar 51% di seluruh dunia karenan tekanan darah yang tinggi. Berdasarkan Riskesdas (2018) angka kejadian stroke di Indonesia meningkat sejak tahun 2013 dari 9% menjadi 15%. Stroke merupakan penyakit yang mengganggu fungsi kinerja otak, apabila dibiarkan dan tidak ditangani dapat menyebabkan kematian. (Hartono et al., 2019).
Pada fase pasca stroke dapat terjadi gangguan keseimbangan yang mengenai sensomotorik seperti hilangnya kemampuan merasakan keseimbangan tubuh dan postur, dan koordinasi untuk mempertahankan posisi. Adanya keluhan ini menyebabkan pasien pasca stroke mengalami kesulitan untuk melakukan aktifitas fungsional. Selain itu, gangguan sensorik motorik dapat menyebabkan gangguan keseimbangan termasuk kelemahan otot, penurunan fleksibilitas jaringan lunak, serta gangguan kontrol motorik dan sensorik sehingga terjadi penurunan aktifitas pada pasien stroke. Banyak laporan yang dikeluarkan mengenai prevalensi gangguan keseimbangan pasca stroke, dengan nilai berkisar antara 16,7% hingga 83% (Khan dan Faisal, 2021).
Rekomendasi Latihan untuk Peningkatan Keseimbangan Pasien Stroke
Salah satu latihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keseimbangan pada stroke yaitu core stability exercise. Core stability exercise adalah latihan yang dilakukan dengan mengaktivasi otot-otot abdomen dan paraspinal sebagai satu unit gerak. Adapun Core stability exercise adalah sebuah latihan yang ditujukan untuk memfasilitasi core muscle yang berfungsi untuk meningkatkan stabilisasi dari kolumna vertebralis untuk menjaga spine dalam posisi netral. Core stability exercise dapat meningkatkan keseimbangan dan koordinasi pada pasien pasca stroke dengan cara meningkatkan kekuatan otot inti dan mempertahankan stabilisasi tubuh (Iqbal dkk, 2021).
BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Pada pasien stroke mengalami berbagai macam gangguan, mulai dari gerak, ROM, pola berjalan, keseimbangan, dll. Menurut studi (Chen et al., 2020) menjelaskan bawah pada pasien stroke terjadi gangguan di jalur motorik atau sensorik yang menyebabkan tonus otot abnormal, hal ini menyebabkan terjadi gangguan kekuatan dan kontrol motorik. Dengan adanya hal tersebut mengakibatkan terjadinya disfungsi keseimbangan.
Core Stability Exercise Dapat Meningkatkan Keseibangan Pasien Stroke
Otot sasaran utama untuk latihan stabilitas inti adalah deep muscle yang terletak pada abdomen, spine, pelvic, dan shoulder (Kumar and Pathan, 2016). Oleh karena itu, prinsip dari core stability exercise adalah untuk melatih dan mengaktifkan otot-otot core sebagai otot postur tubuh. Aktivasi otot inti akan meningkatkan stabilitas dan keseimbangan tubuh. Menurut (Cabanas‐Valdés et al., 2021) core stability execise mengaktivasi diafrgama, transversus abdominis, dan internal oblique. Dengan aktivasi tersebut bukan hanya meningkatkan keseimbangan, namun meningkatkan kontrol neuromuscular, koordinasi, kekuatan, dan daya tahan batang tubuh. Core stability exercise merupakan kontrol dari gerakan tubuh dan aktivasi otot rectus abdominis, external oblique, internal oblique, dan erector spinae (Lee et al., 2018).
Studi (Salsabila, dkk., 2022) menjelaskan core stability exercise akan mengaktivasi otot bagian dalam dari lower trunk yang berperan dalam mengontrol pepindahan berat badan serta melangkah selama proses berjalan. Aktivasi otot- otot tersebut digunakan untuk menghasilkan rotasi spine yang mendukung dari pergerakan ekstremitas. Selain itu, dijelaska juga bahwa core stability exercise mengativasi secara sinergi otot deep abdomen, spine, pelvic, shulder, dan trunk. Aktivasi tot tersebut digunakan untuk menjaga dan memelihar postur tubuh.
***
Penulis : Mohammad Ali Iqbal Putra Prasetya Mabrur
Dosen Pembimbing : Imam Subadi; Rizky Praditiwi Ajeng Gayatri
Program Studi : D4 Fisioterapi
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR