Pentingnya Dukungan Keluarga dalam Merawat Pasien Gangguan Jiwa

VOKASI – Pentingnya dukungan keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa saat berada di poli jiwa.

Pasien gangguan jiwa sering mengalami kekambuhan atau tidak kunjung sembuh karena kurangnya dukungan keluarga. Keluarga yang memiliki anggota pasien gangguan jiwa sering mengganggap jika pasien pulang dari rumah sakit jiwa itu berarti sudah sembuh. Padahal seharusnya keluarga di rumah harus tetap merawat pasien gangguan jiwa. Misalnya mengingatkan untuk minum obat, mendampingi saat kontrol ke dokter, dan mengajak pasien berinteraksi. Dukungan keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu. Dapat juga memenuhi tentang program pengobatan yang pasien terima (Sulistyorini & Harianto, 2023).

BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi

Jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia pada saat ini terdapat 236 juta orang. Dengan kategori gangguan jiwa ringan 6% dari populasi dan 0,17% menderita gangguan jiwa berat. Ada sebanyak 14,3% diantaranya mengalami pasung. Data Riskesdas 2018 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI dilakukan pada 300.000 sampel rumah tangga (1.2 juta jiwa) di 34 provinsi, 416 kabupaten, dan 98 kota. Sejumlah data dan informasi kesehatan tentang gangguan jiwa menyebutkan peningkatan proporsi yang cukup signifikan. Jika dibandingkan dengan data Riskesdas pada tahun sebelumnya naik dari 1,7% menjadi 7% yang berarti per 1.000 rumah tangga tercatat 7 rumah tangga ada ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), sehingga jumlahnya diperkirakan sekitar 450 ribu ODGJ berat.

Gangguan Jiwa di Jawa Timur

Angka prevalensi gangguan jiwa di Jawa Timur menduduki nomor 12 di Indonesia. Menurut Riskesdas tahun 2018 disebutkan bahwa estimasi angka gangguan jiwa berat di Jawa Timur mencapai 0,19% (75.427 kasus ODGJ) dari jumlah total penduduk 1.204.437 (Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. BPS (Diolah oleh Pusdatin Kemenkes RI) pada tahun 2021 yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa di Kabupaten Lamongan sebanyak 2.259 orang (98,7%) dari total kasus sebanyak 2.288 orang.

Penelitian Mahasiswa Vokasi tentang Gambaran Dukungan Keluarga dalam Merawat Pasien Gangguan Jiwa

Penelitian mahasiswa dilakukan pada bulan Mei – Juni 2024 di Poli Jiwa RSUD Soegiri Kabupaten Lamongan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini keluarga pasien gangguan jiwa dan sampel pada penelitian ini sebesar 53 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga dengan skala likert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga yang merawat pasien gangguan jiwa hampir seluruhnya memberikan dukungan keluarga yang baik sebanyak 51 orang (96,2%). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Livana, Hermanto, & Pratama, (2018) yaitu dukungan keluarga baik dengan perawatan diri sebanyak 71 orang (49%). Berbagai penelitian terdahulu menekankan pentingnya dukungan keluarga.

***

Penulis: Istifarosita

Program Studi: D-III Keperawatan

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR