Peran Mahasiswa Paramedik Veteriner Dalam Penanganan Milk Fever Pada Sapi Perah Di Kemitraan Sapi Perah Greenfields Malang

PERAN MAHASISWA PARAMEDIK VETERINER DALAM PENANGANAN MILK FEVER PADA SAPI PERAH DI KEMITRAAN SAPI PERAH GREENFIELDS MALANG

Pengalaman Magang Mandiri di Kemitraan Sapi Perah Greenfields

Magang mandiri merupakan kegiatan akademik yang memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah diperoleh selama masa perkuliahan ke dalam praktik dunia kerja. Kegiatan ini tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga membekali mahasiswa dengan pengalaman nyata yang relevan dengan bidang studi yang mereka tekuni. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan di dunia profesional.

Salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini memilih Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG), Malang, sebagai tempat pelaksanaan magang. Kegiatan berlangsung selama satu bulan, terhitung sejak 1 hingga 28 Februari 2025. Lokasi magang tersebut dipilih karena relevansinya dengan bidang kesehatan hewan, khususnya pada pengelolaan ternak sapi perah. Selama masa magang, mahasiswa berkesempatan untuk terlibat langsung dalam berbagai aktivitas teknis dan pelayanan kesehatan hewan di bawah bimbingan para Paramedik Veteriner KSG.

Penerapan Ilmu Kesehatan Hewan dan Penanganan Kasus Milk Fever

Dalam kegiatan harian, mahasiswa turut serta dalam sejumlah aktivitas penting, seperti pelayanan kesehatan ternak, pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), serta inseminasi buatan. Salah satu kasus yang ditangani selama magang adalah Milk Fever, sebuah gangguan metabolik yang umum terjadi pada sapi perah, khususnya setelah proses melahirkan. Penyakit ini disebabkan oleh penurunan kadar kalsium dalam darah secara drastis, yang berdampak pada kemampuan sapi untuk mempertahankan fungsi fisiologisnya.

Kondisi ini lebih sering dijumpai pada sapi dengan tingkat produksi susu tinggi, di mana sebagian besar kalsium digunakan untuk pembentukan kolostrum. Dalam penanganan kasus tersebut, mahasiswa diberi kesempatan untuk membantu menyiapkan peralatan dan obat-obatan, mendampingi proses infus, serta melakukan handling sapi selama tindakan medis berlangsung. Selain itu, mahasiswa juga diajak untuk mengamati dan mempelajari langsung prosedur penanganan penyakit yang dilakukan oleh tenaga profesional, guna meningkatkan pemahaman teknis dan keterampilan praktik lapangan.

Melalui pengalaman ini, mahasiswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya kolaborasi dalam pelayanan kesehatan hewan serta kesiapan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang tenaga paramedik veteriner yang kompeten. Diharapkan, kegiatan magang ini dapat menjadi bekal berharga dalam perjalanan karier di bidang kesehatan hewan di masa mendatang.

Penulis : Faqih Rizal Aqil Dzakhi