Menghadapi anak yang pilih-pilih makanan, terutama sayuran, seringkali menjadi ujian kesabaran bagi orang tua. Setiap orang tua pasti pernah menghadapi fase dimana anak menolak makan sayur dengan memilih-milih makanan, menutup mulut rapat-rapat, atau bahkan melepehkan sayuran yang sudah masuk ke dalam mulutnya. Kondisi ini dikenal sebagai picky eater, dan jika tidak ditangani dengan baik, bisa mempengaruhi asupan nutrisi si kecil.
Tenang, jangan panik! Ada beberapa trik cerdas yang bisa membuat anak lebih tertarik mengonsumsi sayuran tanpa paksaan atau drama. Simak tips berikut!
Jadikan Sayur Lebih Menarik dengan Kreasi Penyajian
Anak-anak tertarik pada hal yangberwarna-warni dan bentuknya unik. Coba sajikan sayur dalam bentuk yang kreatif, seperti:
- Brokoli dan wortel dipotong kecil lalu disusun seperti pohon dan bunga di piring.
- Tumis sayur dicetak menggunakan cookie cutter berbentuk bintang atau hati.
- Smoothie hijau (campur bayam atau kangkung dengan buah pisang dan madu) yang disajikan dengan sedotan warna-warni.
Dengan tampilan yang menyenangkan, anak akan penasaran dan lebih bersemangat mencobanya.
Libatkan Anak dalam Proses Memasak
Anak cenderung lebih tertarik makan sesuatu jika mereka terlibat dalam proses pembuatannya. Ajak mereka untuk:
- Memilih sayuran saat berbelanja.
- Mencuci atau mengaduk masakan (sesuai usia).
- Menghias piring sendiri dengan sayuran favorit mereka.
Dengan cara ini, anak merasa memiliki “kendali” atas makanannya dan lebih bersedia mencicipi hasil karyanya.
Sembunyikan Sayur dalam Makanan Favorit
Jika anak benar-benar menolak sayur, coba “menyelinapkan” nutrisi ke dalam makanan yang mereka sukai, seperti:
- Bakwan jagung dengan parutan wortel dan bayam.
- Spaghetti bolognese dengan pure wortel atau labu dalam saus tomat.
- Pancake dengan campuran parutan zucchini atau ubi.
Trik ini membantu anak terbiasa dengan rasa sayur tanpa merasa “terpaksa”.
Buat Rutinitas Makan yang Menyenangkan
Tekanan dan pemaksaan justru membuat anak semakin menolak sayur. Sebaliknya, ciptakan suasana makan yang rileks dan positif dengan:
- Makan bersama keluarga tanpa distraksi gadget.
- Memberi pujian ketika anak mencoba sayur baru, meski hanya satu gigitan.
- Tidak memaksa, tetapi tawarkan sayur secara konsisten.
- Sabar dan Konsisten
Perubahan kebiasaan makan tidak terjadi dalam semalam. Terus tawarkan variasi sayuran dengan cara berbeda, dan hindari menyerah hanya karena anak menolak beberapa kali.
Menghadapi picky eater memang butuh kesabaran ekstra, tetapi dengan pendekatan yang kreatif, positif, dan konsisten, anak perlahan akan lebih terbuka mencoba sayuran. Yang terpenting, jangan sampai waktu makan menjadi momen stres bagi anak maupun orang tua.
Ingat: Kesabaran adalah Kunci!
Penulis : Auralia Aldini Wiranti