Program Vaksinasi PMK Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan

Program Vaksinasi PMK Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan_Google

VOKASI NEWS – Tata laksana program vaksinasi PMK di Magetan  di Desa Krowe, Kedungpanji, dan Sidomulyo membantu meningkatkan kekebalan hewan ternak.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menjadi ancaman serius bagi para peternak di Kabupaten Magetan pada akhir tahun 2024. PMK merupakan penyakit virus yang sangat menular dan menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, dan babi. Dampak dari PMK tidak hanya menurunkan produktivitas ternak, tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang besar.

Untuk menanggapi kasus PMK, Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan meluncurkan program vaksinasi massal pada Februari – Maret 2025. Program ini merupakan bagian dari upaya nasional yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan 

Tahapan Pelaksanaan

Vaksin yang digunakan adalah Bioaftogen, vaksin inaktif dari strain FMD tipe O1 Campos, diberikan secara intramuskular sebanyak 2 ml. Program vaksinasi dilakukan secara bertahap di tiga desa, yaitu Sidomulyo, Kedung Panji, dan Krowe. Setiap kegiatan lokasi diawali dengan koordinasi bersama perangkat desa, pendataan ternak, dan penyusu

Proses vaksinasi dilakukan secara door-to-door oleh dua tim vaksinator yang masing-masing terdiri dari satu petugas. Selain vaksin, ternak juga diberi vitamin B kompleks untuk memperkuat metabolisme pasca vaksinasi. Proses ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan ternak, persetujuan peternak, hingga pencatatan data ke dalam sistem AIM-iSIKHNAS untuk pemantauan lebih lanjut.

Dampak dan Efek Samping

Program vaksinasi ini terbukti memberikan dampak positif, seperti meningkatnya kekebalan tubuh ternak, menurunnya angka kematian, serta stabilitas ekonomi peternak. Meski begitu, reaksi pasca vaksinasi tetap perlu diwaspadai, seperti demam, pembengkakan lokal, hingga reaksi alergi yang parah pada

Program vaksinasi PMK oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan menjadi langkah strategis dalam mengendalikan wabah. Meskipun masih ada kendala dalam edukasi dan penerimaan masyarakat, vaksinasi terbukti efektif dalam melindungi populasi ternak. Diharapkan program ini terus dikembangkan agar menjangkau seluruh peternak di Kabupaten Magetan, sehingga ketahanan peternakan dan keamanan pangan nasional dapat terjamin.

[BACA JUGA: Mahasiswa Paramedik Veteriner UNAIR berkontribusi dalam program vaksinasi PMK di Nganjuk]

***

Penulis: Rizal Stany Mashyuri

Editor: Habibah Khaliyah