Sidoarjo, 29 Mei 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional, mahasiswa Program Studi D-IV Pengobat Tradisional (BATTRA) Fakultas Vokasi Universitas Airlangga menggelar sosialisasi dan edukasi jamu di Pondok Pesantren Al-Fattah, Buduran, Sidoarjo. Mengusung tema “Herbal Heritage: Celebrating National Jamu Day for a Healthier Future”, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan terhadap warisan budaya Indonesia sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan alami sejak usia dini.
Edukasi Tanaman Obat yang Dikemas Menarik
Para santri diajak mengenal berbagai jenis tanaman obat seperti kunyit, temulawak, jahe, sambiloto, dan pegagan melalui pemaparan sejarah, filosofi, serta manfaat klinis jamu oleh mahasiswa BATTRA. Mereka juga diperkenalkan pada bentuk simplisia melalui tayangan visual, serta menyaksikan video proses pembuatan produk herbal seperti jamu cair, lulur, potpourri, boreh, hingga body scrub.
Untuk menambah semangat dan interaksi, sesi edukasi dilengkapi games interaktif bertema tanaman obat, yang membuat para santri antusias menjawab pertanyaan demi memenangkan hadiah. Aktivitas ini menjadikan suasana hangat, menyenangkan, dan membekas di ingatan peserta.
“Ternyata jamu itu bisa dibuat jadi banyak produk menarik. Saya jadi ingin tahu lebih banyak lagi,” ujar salah satu santri peserta kegiatan.
Promosi Profesi Pengobat Tradisional di Kalangan Santri
Tak hanya berbagi pengetahuan, kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai ajang promosi Program Studi D-IV Pengobat Tradisional. Mahasiswa menjelaskan bahwa profesi pengobat tradisional memiliki peluang karier yang luas dan profesional — mulai dari pelayanan terapi, edukasi kesehatan, hingga pengembangan produk herbal yang berbasis ilmiah dan kolaboratif dengan dunia medis.
Penjelasan ini membuka wawasan para santri tentang pilihan pendidikan tinggi yang tidak hanya bermanfaat secara individu, tetapi juga berdampak sosial dan budaya. Santri didorong untuk melihat profesi ini sebagai bagian dari pelestarian warisan bangsa yang relevan di masa kini.
Sinergi Kampus dan Pesantren: Warisan yang Dihidupkan Kembali
Dosen pembimbing, guru pesantren, dan mahasiswa terlibat aktif dalam mendampingi jalannya kegiatan. Kolaborasi antara kampus dan pesantren ini menciptakan suasana pertukaran ilmu yang hangat dan produktif.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin. Tidak hanya bermanfaat bagi santri, tapi juga membuka cakrawala baru bagi dunia pendidikan dan kesehatan,” ungkap salah satu guru Pondok Pesantren Al-Fattah.
Jamu: Warisan Budaya yang Tetap Relevan
Kegiatan ini menegaskan bahwa jamu bukan hanya sekadar warisan masa lalu, melainkan solusi kesehatan alami yang bisa dikemas secara kekinian. Dengan pendekatan edukatif yang interaktif, jamu kembali diminati oleh generasi muda, bahkan di tengah arus modernisasi.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa BATTRA UNAIR turut mengambil peran sebagai agen pelestari budaya sekaligus inovator di bidang kesehatan tradisional. Diharapkan, peringatan Hari Jamu Nasional dapat terus dikembangkan di berbagai tempat, melibatkan komunitas, sekolah, dan instansi kesehatan, demi menjadikan jamu sebagai bagian dari gaya hidup sehat masa kini dan masa depan.
Penulis : Citra Auliya Bukhori