VOKASI NEWS – Pentingnya kepatuhan pasien terkait prosedur pemeriksaan MRI guna memberikan pelayanan yang optimal.
MRI merupakan alat radiologi yang memanfaatkan hidrogen dalam tubuh manusia lalu berinteraksi dengan medan magnet untuk menghasilkan gambaran tubuh manusia. Masyarakat mengetahui bahwa pemeriksaan radiologi hanya merupakan pemeriksaan dengan sinar-X atau biasa dikenal dengan pemeriksaan foto rontgen. Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan mengenai prosedur pemeriksaan MRI mengakibatkan tingkat pengetahuan pasien atau masyarakat masih minim. Karena kurangnya tingkat pengetahuan tersebut, sering kali ditemukan pasien tidak patuh dalam pemeriksaan MRI sebelum dilakukannya pemeriksaan.
Penyebab Kepatuhan Seseorang
Perilaku kesehatan merupakan penyebab dari kepatuhan seseorang dalam mematuhi suatu perintah atau prosedur. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang yakni faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor penguat. Faktor predisposisi sering kali disebut dengan karakteristik individu seseorang, faktor predisposisi ini meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pengetahuan. Kemudian faktor pendukung, faktor pendukung merupakan faktor yang bersifat penunjang pada suatu peristiwa, faktor penunjang pada fasilitas pelayanan kesehatan seperti tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Kemudian yang terakhir faktor penguat, faktor penguat ini menjadi tolak ukur kebenaran pada suatu kejadian.
Masalah yang Sering Ditemukan Terkait Kepatuhan Di Ruang MRI
Permasalahan yang sering terjadi seperti sulitnya menerima informasi pada pasien berusia remaja akhir, perbedaan sifat pada setiap gender. Rendahnya tingkat pendidikan yang mempengaruhi pola pikir dalam menerima perintah, serta minimnya pengetahuan yang dapat mempengaruhi kepatuhan seseorang. Selain itu ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang memadai akan mengakibatkan seseorang tidak tahu dan dianggap tidak mematuhi prosedur. Masalah lainnya terdapat pada sikap petugas kesehatan saat menyampaikan informasi terlalu singkat dan tidak memberikan kesempatan bertanya mengenai prosedur pemeriksaan.
Permasalahan-permasalahan tersebut hampir terjadi setiap hari di ruang MRI, Akibatnya pelayanan menjadi kurang optimal. Jika permasalahan tersebut tidak segera diatasi akan menjadi permasalahan yang kompleks dan berakibat fatal yakni kecelakaan pada pemeriksaan MRI. Maka dari itu, kepatuhan pasien dan sumber daya petugas kesehatan perlu ditingkatkan dengan melakukan upaya-upaya yang bersifat membangun. Upaya tersebut akan mewujudkan keseimbangan antara apa yang diberikan peetugas kesehatan dengan apa yang diterima oleh pasien. Proses timbal balik tersebut akan memperbaiki kualitas pelayanan dan pola pikir pasien yang bertujuan untuk meminimalisir kecelakaan pada pemeriksaan MRI.
Lalu, Bagaimana Upaya Dalam Meningkatkan Kepatuhan Pasien?
Untuk meningkatkan kepatuhan pasien diperlukan strategi yang tepat, lugas dan mudah diterima oleh pasien sehingga ketidakpatuhan pasien akan terminimalisir. Strategi yang pertama pemberian promosi kesehatan dengan media cetak seperti pemberian brosur dengan design yang menarik dan yang mudah. Lalu strategi kedua, menjelaskan masing-masing fungsi sarana dan prasarana sebagaimana mestinya agar pasien mengetahui dan patuh dalam prosedur pemanfaatan fasilitas. Strategi ketiga, penerapan komunikasi efektif oleh petugas kesehatan sehingga pasien merasa paham akan prosedur dan dapat mematuhinya.
Tiga strategi tersebut harus dilakukan secara rutin, dan dapat menjadi upaya untuk meminimalisir ketidakpatuhan pasien terkait prosedur pemeriksaan MRI. Apabila strategi tersebut diterapkan setiap hari, diharapkan pasien akan memahami serangkaian prosedur pemeriksaan dan mengerti apa saja yang harus dipatuhi. Dengan begitu pelayanan akan lebih optimal, apabila pasien patuh prosedur maka akan mengurangi dan mencegah kecelakaan pada pemeriksaan MRI. Selain itu strategi tersebut juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan di ruang MRI serta pembetukan pola pikir dan wawasan kepada pasien.
***
Penulis : Silvia Martha Ardhana
Editor: Puspa Anggun Pertiwi