Teknik Multiple B-Value Pemeriksaan MRI dalam Mendeteksi Tingkat Keganasan Tumor Intrakranial

VOKASI NEWS – Teknik multiple B-Value pemeriksaan MRI dalam mendeteksi tingkat keganasan tumor intrakranial.

Tumor intrakranial merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan tumbuhnya sel-sel abnormal di dalam atau di sekitar otak. Sel-sel abnormal yang tumbuh tidak terkendali, umumnya bisa berubah dari tumor jinak menjadi tumor yang ganas. Menentukan tingkat keganasan tumor intrakranial berperan penting dalam merencanakan tindakan atau pemeriksaan lanjutan dalam penanganan kasus tumor intrakranial. Penentuan tingkat keganasan tumor pada pemeriksaan radiologi, dapat dilakukan salah satunya dengan modalitas MRI.

MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi magnet dan gelombang radio. Pada MRI terdapat sekuen-sekuen yang dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat keganasan tumor, yaitu salah satunya menggunakan sekuen DWI (Diffusion Weighted Imaging). Sekuen DWI mempunya dua parameter utama dalam mendeteksi keganasan tumor, yaitu parameter B-Value dan parameter Apparent Diffusion Coefficient (ADC).

Pada otak manusia terdapat ruang -ruang sempit mengelilingi setiap sel sistem saraf pusat. Ruang ini berisi molekul air yang bergerak atau berdifusi secara acak dan bebas. Ketika terjadi tumor, molekul air yang berdifusi bebas akan terhenti karena terdesak oleh adanya massa tumor.

[BACA JUGA: Tips Membuat Buku Cerita Berbahasa Inggris sebagai Penunjang Tugas Akhir]

Parameter B-Value

Pada otak manusia difusi yang terjadi tidak hanya dari difusi molekul air tetapi juga difusi dari peredaran darah. B-value merupakan parameter ekstrinsik dari sekuen DWI yang berfungsi mengontrol skala yang perlu digunakan untuk mengamati difusi, sebab pemilihan b-value yang digunakan akan menentukan difusi yang terdeteksi. Dalam penetuan tingkat keganasan tumor penggunaan b-value yang tinggi (>1000 s/mm2) cocok untuk mengamati difusi molekul air, sehingga nantinya akan berkorelasi terhadap nilai ADC yang dihasilkan.

Dalam sekuen DWI salah satu teknik yang dapat digunakan adalah teknik multiple b-value. Teknik ini menggunakan beberapa variasi b-value yang digunakan untuk mengevaluasi tumor intrakranial. Teknik multiple b-value yang digunakan dapat menghasilkan citra dari sekuen DWI dari setiap variasi b-value dalam sekali akusisi atau scan. Hasil citra sekuen DWI direkonstruksi dengan cara menggunakan  b-value rendah (50 s/mm2) dan  variasi b-value tinggi yang digunakan, sehingga menghasilkan satu citra ADC dari setiap b-value yang digunakan

Parameter ADC

Molekul air yang bergerak secara acak dan bebas pada suatu jaringan disebut dengan nilai ADC (Apparent Diffusion Coefficient). Nilai ADC didapatkan dari peletakkan ROI dari hasil rekonstruksi citra sekuen DWI. secara teoritis nilai ADC memiliki korelasi terbalik terhadap kepadatan sel tumor. Tumor jinak memliki sel yang tidak terlalu padat sehingga nilai ADC yang dihasilkan cenderung lebih tinggi, sedangkan tumor ganas memiliki konsistensi sel tumor yang lebih padat sehingga cenderung menghasilkan nilai ADCyang lebih rendah.

Aplikasi teknik multiple b-value pada tumor intrakranial

Glioma dan meningioma merupakan salah satu tumor intrakranial dengan kasus yang sering terjadi. Penentuan tingkat keganasan tumor berperan penting dalam menentukan strategi pengobatan yang dilakukan. Pada tumor glioma dari teknik multiple b-value yang digunakan. High b-value 1500 s/mm2 menunjukkan hasil nilai ADC yang optimal dalam mendeteksi tingkat keganasan tumor dengan peletakkan ROI pada solid tumor. Pada tumor meningioma dari teknik multiple b-value yang digunakan, b-value 1000 s/mm2 sampai dengan 1500 s/mm2 menunjukkan hasil nilai ADC yang optimal. Khususnya dalam mendeteksi tingkat keganasan tumor dengan peletakkan ROI pada solid tumor.

Tumor glioma dan meningioma ganas yang dievaluasi menggunakan sekuen DWI menghasilkan nilai ADC yang secara rata-rata lebih rendah daripada nilai ADC yang ditunjukkan dari tumor glioma dan meningioma yang jinak. Peningkatan kepadatan sel pada tumor ganas menyebabkan penurunan ruang-ruang sempit karena terdesak oleh sel tumor sehingga menyebabkan penurunan relatif nilai ADC. Sehingga teknik multiple b-value pada sekuen DWI dapat digunakan dalam menentukan tingkat keganasan tumor intrakranial dari nilai ADC yang dihasilkan

***

Penulis             : M. Alvian Syafa Saputra

Pembimbing 1 : Lailaul Muqmiroh

Pembimbing 2 : Eunike Serfina Fajarini

Editor              : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR