Solusi Elektrostimulasi untuk Cegah Risiko Jatuh
Lansia dan Risiko Gangguan Keseimbangan
Lanjut usia menjadi fase yang rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan keseimbangan tubuh. Penurunan kekuatan otot, terutama otot paha depan (kuadrisep), menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan ketidakseimbangan. Dampaknya dapat berupa peningkatan risiko jatuh, yang tidak jarang berujung pada cedera, hilangnya kemandirian, hingga kematian.
Data global mencatat bahwa sekitar 28–35% lansia di atas usia 65 tahun mengalami kejadian jatuh setiap tahunnya. Persentase ini meningkat menjadi 32–42% pada kelompok usia 70 tahun ke atas (Xing et al., 2023). Di Indonesia, prevalensi gangguan keseimbangan pada lansia tercatat cukup tinggi, yaitu antara 63,8% hingga 68,7% (Faidah et al., 2020). Kondisi ini memperkuat kebutuhan akan terapi penunjang yang efektif dan aman.
NMES sebagai Pendekatan Terapi Otot
Neuromuscular Electrical Stimulation (NMES) menjadi salah satu terapi non-invasif yang berkembang pesat untuk meningkatkan kekuatan otot, khususnya pada kelompok usia lanjut. Terapi ini bekerja dengan mengalirkan arus listrik ringan melalui elektroda di kulit, yang kemudian merangsang saraf motorik untuk menghasilkan kontraksi otot serupa seperti latihan aktif.
Mekanisme kerja NMES terbukti mampu meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot secara bertahap. Selain itu, stimulasi ini mendukung adaptasi neuromuskular yang berperan penting dalam menjaga postur dan keseimbangan tubuh (Maffiuletti et al., 2018).
Program terapi NMES umumnya dijalankan sebanyak tiga kali seminggu. Frekuensi tersebut dinilai cukup efektif dan aman untuk lansia karena tidak terlalu membebani kondisi fisik. Konsistensi pelaksanaan menjadi kunci dari keberhasilan terapi, dengan penyesuaian program yang dilakukan oleh fisioterapis berdasarkan kondisi masing-masing individu.
Pemanfaatan NMES secara Aman di Rumah
Meskipun terapi NMES dapat dilakukan secara mandiri, penggunaannya tetap membutuhkan arahan dari tenaga profesional. Aspek penting seperti posisi elektroda, durasi terapi, dan intensitas arus harus ditentukan secara tepat. Edukasi menyeluruh sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan penggunaan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau efek samping (Nonoyama et al., 2022).
Dengan pendampingan awal dari fisioterapis, penggunaan NMES di rumah dapat menjadi bagian dari perawatan mandiri yang aman dan efektif. Terapi ini membantu menjaga kualitas hidup lansia dengan mendukung kemandirian dan menurunkan risiko jatuh akibat kelemahan otot.
Penulis :Muhammad Ihsan Qariru Rafid