VOKASI – UNAIR dan Pemkab Bojonegoro menggelar pelatihan literasi finansial digital untuk meningkatkan pengelolaan arus kas UMKM.
Dalam upaya mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Forum IKM Jawa Timur Cabang Bojonegoro, menggelar acara pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian masyarakat tersebut bertajuk “Literasi Finansial Digital: QRIS dan Aplikasi Keuangan Sebagai Alat Dalam Optimalisasi Pengelolaan Arus Kas UMKM.” Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 20 Juli 2024, di Gedung Pusat Informasi Publik (PIP) Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro.
Acara ini merupakan upaya konkret untuk meningkatkan daya saing UMKM serta memperkuat digitalisasi usaha. Peserta pelatihan terdiri dari 30 anggota UMKM yang aktif dalam Forum IKM Jawa Timur Cabang Bojonegoro (FIJ Cabang Bojonegoro).
Program kolaboratif antara Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Forum IKM Jawa Timur Cabang Bojonegoro telah dimulai sejak tahun 2021. Program ini bertujuan untuk mendampingi UMKM lokal dan membantu mereka mengatasi tantangan yang dihadapi. Salah satu langkah krusial di tahun keempat kolaborasi ini adalah pemberian pelatihan. Pelatihan tentang pemanfaatan QRIS sebagai salah satu teknologi dalam alat pembayaran digital.
QRIS sebagai Solusi Cerdas
Pembicara utama sekaligus Ketua Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah Riska Nur Rosyidiana, S.E., M.Ak., CRA., CAPF. QRIS hadir sebagai solusi cerdas untuk mempermudah transaksi dan pencatatan keuangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya penggunaan QRIS. Selain QRIS peserta diharapkan memiliki pemahaman tentang aplikasi keuangan dalam pengelolaan bisnis. Hal itu penting untuk dapat mengoptimalkan arus kas dan meningkatkan daya saing di pasar.
Selain pembicara dari pihak Universitas Airlangga, dosen dan mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi Fakultas Vokasi Universitas Airlangga juga turut serta mendampingi pelaku usaha yang kesulitan memahami penggunaan QRIS. Kolaborasi yang kuat antara perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat dapat mendukung pengembangan UMKM lokal go digital.
Selama kegiatan, peserta mendapatkan paparan tentang cara efektif penggunaan QRIS dalam pengelolaan keuangan. Peserta juga menerima QRIS yang tercetak untuk langsung dapat digunakan. Selain itu, peserta juga akan diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman, menciptakan sinergi antar UMKM untuk saling mendukung dalam mengadopsi teknologi finansial yang tepat.
Riska Nur Rosyidiana, S.E., M.Ak., CRA., CAPF menyampaikan, “Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam membantu pelaku usaha di Bojonegoro agar lebih siap menghadapi tantangan di dunia usaha yang semakin kompetitif. Dengan meningkatkan literasi finansial, kami berharap pelaku usaha dapat memanfaatkan teknologi dengan optimal dan memperkuat arus kas usaha mereka.”
Antusiasme Peserta
Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Fristin mewakili pihak FIJ Cabang Bojonegoro berharap para pelaku UMKM di Bojonegoro dapat lebih memahami dan mengimplementasikan QRIS dalam operasional sehari-hari. Sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan transparansi keuangan dalam bisnis mereka.
“Saya dan teman-teman merasa sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan ini. QRIS bisa membantu usaha saya dalam pengelolaan arus kas operasional sehari-hari. Semoga sarana pembayaran QRIS dapat menjadi metode pembayaran yang semakin diminati masyarakat dan mampu turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui para pelaku UMKM,” ujar Fristin.
BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pelaku UMKM di Bojonegoro dapat lebih memahami dan mengimplementasikan QRIS dalam operasional sehari-hari, sehingga meningkatkan efisiensi dan transparansi keuangan dalam bisnis mereka.
***
Penulis: Riska Nur R.
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR