VOKASI NEWS – Program ‘DESA EMAS’ merupakan program kegiatan percepatan penurunan Stunting di Jawa Timur yang menjadi kerjasama antara BKKBN dengan Forum Rektor Indonesia. Program Desa Emas bekerjasama pada 10 kelurahan di Kota Surabaya dengan menerjunkan 30 mahasiswa UNAIR. Setiap kelurahan terdapat 1 kelompok yang berisi 3 mahasiswa.
Kegiatan “Desa Emas” didukung oleh Program Matching Fund Kedaireka KemedikbudRistek dan dijalankan bersama dengan mahasiswa magang dalam program MBKM. Terdapat 5 pilar yang menjadi tuntutan tugas bagi mahasiswa dalam mensukseskan program tersebut yakni
- pilar 1 Focus Group Discussion (FGD)
- Pilar 2 Audit Kasus Stunting dan Pendampingan Rumah DataKu
- Pilar 3 Pembuatan Media Edukasi, Kampanye Anti-Stunting yang dikemas dalam lomba video Tik Tok dan Pelaksanaan Training for Trainer (ToT) berbasis Perubahan Perilaku untuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Kader Posyandu
- Pilar 4 Laduni dan MMN
- Pilar 5 yaitu Peta Potensi Pangan Lokal (Survey Pasar dan Pola Konsumsi Pangan Baduta Stunting).
Aliyya Naphisa merupakan salah satu mahasiswi Fakultas Vokasi yang berkesempatan mengikuti magang di Kelurahan Kalirungkut. Kelurahan kalirungkut, Kecamatan Rungkut menjadi salah satu kelurahan dengan angka stunting yang tinggi di Surabaya. Potensi masalah stunting dan tingginya angka anak yang terindikasi stunting menjadikan kelurahan kalirungkut mendapatkan perhatian lebih mengenai penanggulangan stunting, adanya penyuluhan, edukasi, dan pelatihan yang diharapkan mampu mendeteksi secara dini kasus stunting di kelurahan kalirungkut, sehingga dalam rangka penanganan dan pencegahan stunting di kelurahan kalirungkut, mahasiswa ikut terjun dan terlibat dalam program penanganan dan pencegahan stunting tersebut.
Baca juga : MBKM Desa Emas di Kelurahan Jepara
Penulis : Aliyya Naphisa
Editor : Saka Wandhana Putri