VOKASI NEWS – Mengenal Bakteremia oleh bakteri gram negatif yang ada di dalam tubuh.
Sekilas tentang Bakteremia
Bakteremia adalah suatu kondisi di mana terdapat bakteri dalam aliran darah akibat adanya infeksi yang seharusnya dapat dicegah dengan pemberian antibiotik. Bakteri dalam darah dapat terjadi secara sementara, hilang timbul, atau menetap pada aliran darah. Secara klinis kebanyakan kasus bakteremia dianggap penting dan pemeriksaan kultur darah diambil ketika terdapat tanda-tanda infeksi (Hastuti, 2019). Apabila bakteremia tidak ditangani dengan pemberian antibiotik yang tepat dapat menyebabkan terjadinya infeksi sistemik seperti sepsis (Widyastuti, 2022).
Bakteremia dapat dikategorikan menjadi transien, intermiten, dan persisten. Adapun bakteremia transien berlangsung hanya beberapa menit hingga beberapa jam. Bakteremia intermiten merupakan bakteremia berulang karena adanya mikroorganisme sama. Mikroorganisme tersebut terdeteksi pada seorang pasien secara intermiten dan terjadi siklus kekambuhan. Bakteremia persisten adalah bakteremia berkelanjutan yang terjadi dalam waktu lama. Biasanya berhubungan dengan infeksi seperti endokarditis dan infeksi intravaskular lainnya. Selain itu, bakteremia persisten juga terjdi pada tahap awal infeksi bakteri sistemik, seperti demam tifoid (Seifert, 2009). Mengenal Bakteremia menjadi penting untuk dilakukan.
Gejala Klinis Bakteremia
Salah satu gejala yang dialami oleh penderita bacteremia adalah demam. Demam menjadi manifestasi sistematik paling sering pada respon radang dan merupakan gejala utama penyakit akibat adanya infeksi. Demam akibat adanya infeksi bakteri dapat mempengaruhi sistem organ tubuh, yaitu sistem saraf pusat, peredaran darah, pernapasan, pencernaan, dan urogenital. Sistem peredaran darah seperti jantung dan paru-paru dapat terinfeksi bakteri ditandai dengan gejala demam, menggigil, nyeri tubuh, kelemahan, atau kebingungan (Lutpiatina, 2015)
[BACA JUGA: Para Ibu Wajib Tahu! Inilah Pentingnya Keseimbangan Elektrolit Pada Balita Saat Diare]
Bakteri Gram negatif penyebab bakteremia
Bakteri dapat diklasifikasika melalui berbagai cara, tetapi metode yang paling umum adalah dengan pewarnaan Gram untuk mendeteksi dan mengidentifikasi bakteri. Berdasarkan metode tersebut bakteri dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu bakteri Gram negatif dan bakteri Gram positif. Bakteri Gram negatif adalah bakteri yang memiliki dinding sel dengan kandungan lipid yang tinggi. Pada pewarnaan Gram, bakteri Gram negatif akan berwarna merah karena kompleks Kristal violet-yodium akan larut setelah pemberian alkohol. sedangkan bakteri Gram positif akan berwarna ungu karena dapat mempertahankan kompleks tersebut (Nurhidayati, 2015).
Bakteri Gram negatif dapat menyebabkan banyak infeksi serius, salah satunya adalah infeksi aliran darah atau bakteremia. Spesies dari bakteri Gram negatif paling umum yang berkontribusi menjadi penyebab bakteremia, yaitu Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter baumanii. Tingkat infeksi untuk masing-masing spesies bervariasi yang disebabkan karena demografi dan geografi pasien, data tahun dikumpulkan, dan definisi bakteremia. Organisme bakteri gram negatif menimbulkan masalah terapeutik yang serius karena meningkatnya resistensi multidrug (Moehring, 2022).
Bagaimana Metode Pemeriksaan Bakteremia?
Kultur darah saat ini merupakan metode utama untuk menentukan adanya infeksi dalam aliran darah karena sangat sensitif dan mudah dilakukan. Kultur darah dan analisis mikrobiologi sangat penting untuk diagnosis infeksi aliran darah. Kegunaan kultur darah untuk mendeteksi bakteremia secara langsung dipengaruhi oleh pengumpulan sampel yang optimal. Volume darah yang tidak sesuai dapat mengurangi sensitifitas tes dan menyebabkan interpretasi hasil yang jauh lebih sulit. Venipuncture adalah metode yang baik digunakan untuk pengumpulan sampel pada kultur darah.
Volume darah yang diperlukan pada orang dewasa adalah 20 ml dalam satu pengambilan sampel yang diinokulasikan pada dua botol. Botol yang digunakan yaitu botol aerobik dan anaerobik dimana masing-masing berisi 10 ml darah. Sedangkan pada anak-anak, perlu memperhitungkan usia dan berat badan saat menentukan volume optimal yang dibutuhkan (Chela, 2019). Sebagian besar patogen penyebab infeksi aliran darah dapat tumbuh dalam botol aerobik. Botol anaerobik digunakan untuk menumbuhkan bakteri anaerob obligat sehingga digunakan saat dicurigai adanya bakteri anaerob obligat (Wen, 2022). Maka dari itu penting untuk mengenal bakteremia.
***
Nama Penulis : Laras Estiningtyas
Dosen Pembimbing : Aliyah Siti Sundari
Program Studi : D-III Teknologi Laboratorium Medis
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR