VOKASI NEWS – Pengujian Salmonella sp pada bahan pangan asal hewan, sebuah penelitian mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.
Salmonella sp merupakan suatu bakteri gram negatif yang bersifat patogen dan anaerob fakultatif serta berasal dari famili Enterobacteriaceae. Bakteri salmonella sp memiliki bentuk basil atau batang yang merupakan penyebab utama dari penyakit foodborne disease. Gejala yang ditunjukkan ialah diare, sakit perut, muntah, dan demam dengan waktu inkubasi mulai dari 12-36 jam.
Bakteri Salmonella sp memiliki beberapa sifat biokimia seperti dapat memfermentasi dari xylose, mendekarbosilasi lysin, dan memproduksi hidrogen sulfida dari natrium tiosulfat. Selain itu, bakteri tersebut dapat memfermentasi glukosa dan memanfaatkan sitrat. Bakteri tersebut tidak mampu memfermentasi laktosa dan sukrosa dan tidak membentuk indole.
Pengujian Salmonella spp pada Produk Asal Hewan
Pengujian Salmonella sp dilakukan dengan metode kultur bakteri. Artinya bakteri akan ditumbuhkan pada suatu media agar selektif. Kemudian akan diamati koloni bakteri yang tumbuh pada media tersebut. Media yang dipakai untuk pengujian salmonella spp yaitu Lactose Broth (LB). LB merupakan media enrichment yang memiliki kandungan pepton dan ekstrak beef yang memberikan nutrisi bagi bakteri tersebut dapat tumbuh.
Prosedur pengujian salmonella spp dilakukan dengan beberapa tahap pengujian. Diantaranya pengujian pre-enrichment yang bertujuan untuk menumbuhkan bakteri pada sampel. Kemudian dilanjutkan pengujian enrichment yang bertujuan untuk menumbuhkan bakteri salmonella spp pada sampel. Setelah itu, pengujian identifikasi bakteri salmonella spp; dan pengujian biokimia.
Interpretasi Hasil Pengujian Salmnonella spp

Hasil isolasi bakteri pada media HE yang mencirikan bakteri salmonella spp yaitu terlihat berwarna hijau kebiruan dengan atau tanpa titik hitam (H2S). Hal itu menandakan bahwa bakteri salmonella spp mampu menghasilkan gas H2S dan bersifat basa. Pada media XLD bakteri salmonella memiliki koloni berwarna merah dengan bagian tengah berwarna hitam yang menandakan bakteri salmonella spp mampu memfermentasi xylose dan mendekarbosilat lisin sehingga menghasilkan koloni berwarna merah dan warna hitam terbentuk karena bakteri dapat menghasilkan gas H2S. Media BSA bakteri salmonella spp akan memiliki koloni terlihat keabu-abuan atau kehitaman, kadang metalik, media di sekitar koloni berwarna coklat yang menandakan bakteri salmnonella spp dapat menghasilkan H2S.
BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Adapun pada media TSIA bakteri salmonella spp akan mengubah warna media menjadi merah atau kekuningan yang menandakan sifat alkalin-asam, mengasilkan gas yang ditandai adanya retakan pada media, dan mengasilkan H2S yang ditandai dengan adanya warna hitam pada media. Sedangkan pada media LIA, bakteri salmonella spp akan mengubah warna media menjadi ungu atau tidak ada perubahan warna yang menandakan bakteri bersifat basa dan kemudia terdapat warna hitam yang menandakan bakteri dapat membentuk H2S
Dari kegiatan magang yang telah diikuti, mahasiswa mengikuti serangkaian pengujian salmonella spp pada sampel produk hewan. Sebanyak 6 sampel susu dilakukan pengujian salmonella spp dengan hasil 3 dari 6 sampel dinyatakan positif mengandung cemaran salmonella spp dengan ciri-ciri koloni yang telah dijelaskan sebelumnya.
Penanganan pada produk hewan yang dinyatakakn positif cemaran salmonella spp akan segera dimusnahan dan dilarang untuk diedarkan di pasaran guna untuk mencegah penyebaran bakteri salmonella spp dan terjadinya penyakit food borne disease.
***
Penulis : Tiya Rohmah
Pembimbing : Dr. M Gandul Atik Yuliani, drh., M.Kes
Prodi : D-III Paramedik Veteriner
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR