Reset Otak: Lawan Kecanduan Gadget dengan Dopamine Detox

Reset Otak: Lawan Kecanduan Gadget dengan Dopamine Detox_Website

VOKASI NEWS – Reset otak untuk melawan kecanduan (penggunaan) gadget dengan dopamine detox.

Zaman semakin maju, teknologi mutakhir tak terelakkan. Benda kotak yang mudah dibawa kemana-mana dalam genggaman atau yang sering disebut gadget merupakan salah satunya. Di samping berbagai dampak positif yang dihasilkan, gadget juga memiliki sisi buruk yakni membuat penggunanya kecanduan.

Dampak Kecanduan Gadget

Kecaduan menyebabkan seseorang sulit terlepas dari penggunaan gadget bahkan membuat seseorang lupa akan waktu. Dalam otak manusia terdapat prefrontal cortex, yakni bagian otak yang bertanggung jawab atas berbagai fungsi eksekutif, termasuk perencanaan, pengambilan keputusan, pengendalian impuls, pemrosesan emosi, dan pemrosesan sosial. Seseorang yang kecanduan gadget mengalami gangguan fungsi tersebut akibat luapan dopamin yang diproduksi terlalu berlebih. Dopamin adalah salah satu neurotransmitter atau zat kimia yang membantu mengirimkan informasi dan mengatur berbagai fungsi dalam sistem tubuh untuk penghargaan, motivasi, pembelajaran, dan kesenangan. 

Sesederhana seperti suara notifikasi dari gadget pun dapat memicu produksi dopamin sehingga menimbulkan rasa senang dan kehilangan fokus karena ingin segera membaca pesan di dalamnya. Seseorang yang terlalu sering mengambil “jalur cepat” menuju kesenangan akan membuat dopamin diproduksi terlalu berlebih. Dampaknya, jalur seharusnya menjadi terasa berat dan sungguh membosankan bahkan seseorang akan memilih untuk berhenti dan menghindarinya. “Banjir dopamin” inilah yang kemudian mengakibatkan seseorang sulit berkonsentrasi dan kecanduan terhadap kesenangan yang dihasilkan secara instan, seperti saat menggunakan media sosial untuk hiburan dan bermain game online. 

Dopamine Detox

Salah satu teknik untuk mengatasi kecanduan gadget adalah dengan dopamine detox. Dopamine detox dikenalkan pertama kali oleh seorang psikiater bernama Cameron Sepah. Dopamine detox atau detoksifikasi dopamin adalah upaya untuk mengurangi produksi dopamin berlebihan dalam otak agar mencapai keseimbangan normal. Konsep ini juga dikenal sebagai puasa dopamin. Tujuan awal Cameron Sepah menyuarakan puasa dopamin ini adalah membantu seseorang melepaskan diri dari hari-hari yang penuh hiruk-pikuk ketergantungan teknologi dan meningkatkan kesadaran diri serta hubungan dengan orang lain melalui aktivitas sederhana. Ide ini menawarkan pendekatan yang positif dan menyehatkan untuk meningkatkan kualitas hidup. 

Thibaut Meurisse, seorang penulis buku yang berjudul “Dopamine Detox: A Short Guide to Remove Distractions and Get Your Brain to Do Hard Things”, menjelaskan dopamine detox dideskripsikan sebagai strategi untuk mengurangi stimulasi berlebihan dan meningkatkan fokus dengan menempatkan diri dalam pola pikir yang tepat. Tujuannya adalah membantu seseorang mengatasi dampak negatif dari kelebihan dopamin dan meningkatkan konsentrasi pada hal-hal yang lebih bermanfaat. Dengan demikian, dopamine detox dapat membantu seseorang kembali ke diri yang lebih seimbang dan fokus.

Dopamine Detox Versi Meurisse
  1. The 48-hour complete dopamine detox

Pada tipe ini, seseorang harus menghilangkan berbagai sumber eksternal selama 48 jam atau setara dengan tiga hari penuh. Karena gadget menjadi sumber eksternal, maka cobalah berhenti untuk terus memainkan dan memeriksanya di setiap waktu. Melakukan jalan-jalan, meditasi, belajar, membaca buku, atau berolah raga menjadi pilihan yang tepat sebagai upaya distraksi dari kecanduan penggunaan gadget.

  1. The 24-hour dopamine detox

Tipe ini hampir mirip dengan tipe pertama, hanya saja berbeda dalam hal durasi yang lebih pendek. Sesuai dengan namanya, the 24-hour dopamine detox hanya dilakukan selama 24 jam atau satu hari penuh sehingga menjadi pilihan yang cocok bagi pemula yang belum siap untuk melakukan dopamine detox selama 48 jam. Sayangnya, tipe ini kurang efektif karena ketika seseorang mengalami overstimulasi maka perlu beberapa hari untuk memulihkan stimulasi tersebut ke tingkat alaminya.

  1. The partial dopamine detox 

Tipe ini dapat dikatakan sebagai detoksifikasi yang tidak terlalu menuntut. Walaupun demikian, jika konsisten dilakukan dan dalam jangka waktu yang lebih lama, the partial dopamine detox dapat bekerja efektif. Caranya, seseorang harus menghilangkan sumber rangsangan terbesar yang merupakan pemicu kecanduan akibat kelebihan dopamin yang dihasilkan, contohnya dengan menghapus aplikasi atau game online yang dimiliki. 

[BACA JUGA: Gaya Hidup Gen Z dalam Cengkraman Konten Digital]

Demikianlah salah satu cara memulihkan stimulasi dopamin berlebih dengan dopamine detox. Berbagai upaya tentu dapat menjadi efektif jika dilakukan dengan konsisten. Dopamin tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat dikendalikan untuk mencegah berbagai gangguan, baik fisik maupun mental. 

***

Penulis: Nadya Karlina Nurohmatika

Editor: Fatikah Rachmadianty