VOKASI NEWS – Mahasiswa Vokasi meneliti tentang formulasi susu jelly temu ireng terhadap perubahan berat badan pada balita gizi kurang.
Gizi kurang merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia yang dapat menyebabkan gangguan fisik, mental, dan peningkatan risiko penyakit degeneratif. Kekurangan gizi pada balita sering kali berkaitan dengan penyakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan, campak, dan malaria. Data menunjukkan bahwa jumlah balita dengan gizi kurang meningkat dari 1.348.181 pada 2015 menjadi 1.528.676 pada 2016. Prevalensi underweight di Jawa Timur mencapai 9,8% pada Agustus 2020. Status gizi balita digolongkan menjadi gizi baik, gizi kurang, gizi buruk, dan gizi lebih. Menurut Traditional Chinese Medicine (TCM), underweight dapat dikaitkan dengan masalah limpa-lambung dan diklasifikasikan menjadi beberapa sindrom berdasarkan penyebabnya.
Indonesia memiliki berbagai tanaman obat, termasuk temu ireng, yang dikenal dapat meningkatkan nafsu makan dan berat badan anak. Temu ireng mengandung kurkumin dan minyak atsiri yang merangsang gerakan peristaltik usus, melancarkan pencernaan, dan memiliki sifat menghangatkan menurut TCM. Penelitian oleh Lukiyono et al. (2023) menunjukkan bahwa konsumsi rebusan temu ireng dapat mengembalikan nafsu makan anak. Namun penggunaannya kurang disukai oleh anak-anak karena rasanya yang pahit.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan inovasi dalam diversifikasi pangan. Jelly merupakan produk olahan semi padat yang disukai anak-anak karena bentuk, warna, dan rasanya yang menarik. Oleh karena itu, formulasi susu jelly temu ireng hadir sebagai alternatif untuk meningkatkan status gizi balita. Inovasi seperti susu jelly temu ireng diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk masalah gizi kurang pada balita di Indonesia.
Desain Penelitian Mahasiswa
Durasi penelitian adalah selama 2 minggu (14 kali pemberian) pada tanggal 18 maret – 1 April 2024. Frekuensi pemberian susu jelly temu ireng diberikan setiap hari di Jam 9-11 pagi. Penelitian mahasiswa berlokasi di 3 Puskesmas Surabaya daerah wilaya utara yaitu Puskesmas Pegirian, Puskesmas Sidotopo, dan Puskesmas Wonokusumo, Kota Surabaya, Jawa Timur. Jenis penelitian adalah kuantitatif yang dilakukan dengan Quasy Eksperimental. Rancangan yang digunakan dalam penelitian in adalah “pretest and posttest with control grup“. Penelitian mahasiswa berfokus pada balita status gizi kurang dengan kategori z-score -3 SD sampai <-2 SD. Teknik pengambilan sampel pada penelitian mahasiswa dengan menggunakan teknik probability sampling dengan simple random sampling (SRS) sebanyak 38 balita. Kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu 19 balita pada kelompok perlakuan dan 19 balita pada kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan susu jelly temu ireng, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun.
BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Wawancara 24 hour Food Recall dilakukan kepada responden sebanyak 3 (tiga) kali. Waktu tersebut dilakukan saat sebelum perlakuan, di minggu pertama setelah diberikan perlakuan, dan di minggu kedua setelah diberikan perlakuan. Hal ini dilakukan pada kelompok perlakuan dan kontrol. Pengukuran berat badan dan tinggi badan pada kelompok perlakuan dan kontrol dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali. Pengukuran dilakukan di rumah subjek masing-masing atau di Puskesmas Pegirian pada pagi hari Jam 9-11, tepatnya setelah BAK/BAB dan sebelum makan atau minum apapun.
Hasil Penelitian Mahasiswa
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pada kelompok perlakuan pre-test 10,45 dan post-test 11,03, sedangkan kelompok kontrol pre-test 10,02 dan post-test 10,16. Adapun hasil uji statistik Paired t-test didapatkan p-value 0,000 sehingga ada pengaruh pada pemberian formulasi susu jelly temu ireng. Kemudian dilakukan uji analisa Independent sample t-test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata–rata sampel yang tidak berpasangan. Pada uji ini menunjukan nilai Sig <0,05 yang bermakna ada perbedaan signifikan pada kedua kelompok tersebut dalam meningkatkan berat badan. Hasil Mahasiswa Vokasi meneliti ialah pemberian formulasi susu jelly temu ireng efektif meningkatkan berat badan pada balita gizi kurang secara signifikan.
***
Penulis : Faradilla
Pembimbing : Dwi Setiani Sumardiko; Edith Frederika Puruhito
Program Studi : D4 Pengobat Tradisional
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR