VOKASI UNAIR

Terapkan Teknik Kompresi Mandiri, Mahasiswa Fakultas Vokasi Lakukan Penelitian Pada Pasien Mammografi

Potret Teknik Kompresi Mandiri pada pasien mammografi/dokumen istimewa

VOKASI NEWS – Teknik kompresi mandiri oleh pasien diterapkan pada pasien Mammografi.

Skripsi merupakan tugas terakhir yang wajib diselesaikan oleh setiap mahasiswa dalam menyelesaikan masa studinya. Capaian dari skripsi tersebut diharapkan dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu penelitian terapan ini dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir progam studi Teknologi Radiologi Pencitraan yang mengangkat tema pemeriksaan mammografi.

Penelitian ini menerapkan teknik kompresi mandiri oleh pasien sebagai upaya peningkatan minat masyarakat terhadap pemeriksaan mammografi. Teknik kompresi ini disebut juga Patient Assisted Compression ( PAC ) sebagai alternatif teknik kompresi standart yang dilakukan oleh petugas kesehehatan.

Bertempat di salah satu RSUD di salah satu kota di Jawa Timur, penerapan teknik ini berlangsung selama bulan Maret – Mei 2023.

Apakah Mammografi itu?

Mammografi adalah pemeriksaan radiologi yang bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya kelainan pada payudara. Prosedur ini menggunakan radiasi sinar – X  dan disarankan untuk pasien yang berusia diatas 35 tahun, atau dengan surat permintaan dokter. Namun pemeriksaan ini tidak bisa langsung dilakukan karena memiliki kontra indikasi. Kontra indikasi pemeriksaan ini adalah pasien tidak dalam masa menstruasi maupun menyusui.

Patient Assisted Compression

Merupakan salah satu teknik kompresi yang melibatkan pasien dalam menentukan batas kompresi pada payudara saat pemeriksaan mammografi. Teknik kompresi ini mulai diterapkan untuk menarik minat masyarakat dalam melakukan pemeriksaan mammografi. Patient Assisted Compression ( PAC )  ini mengajak pasien untuk terlibat dalam menentukan batas kompresi yang dapat ditoleransi rasa nyerinya selama pemeriksaan berlangsung. Sehingga diharapkan dapat menurunkan paradigma masyarakat bahwa pemeriksaan mammografi adalah pemeriksaan yang menyakitkan.

Sebelum dilakukan teknik kompresi mandiri, pasien diberikan informasi terkait teknik kompresi ini serta tujuan kompresi. Semakin tipis payudara setelah dilakukan kompresi, kualitas citra hasil radiografi yang dihasilkan lebih optimal. Petugas melakukan arahan terkait posisi pasien dan melakukan kompresi awal hingga batas kompresi minimal. Kompresi dilanjutkan oleh pasien hingga batas nyeri yang dapat ditoleransi.

[BACA JUGA: Mahasiswa Battra UNAIR Mengatasi Keluhan Rambut Rontok dengan Minyak Kemiri dan Serbuk Biji Pebaya]

Kualitas Citra Radiografi yang Dihasilkan

Penerapan teknik Patient Assisted Compression ( PAC ) dilakukan analisis terkait kualitas citra radiografi. Analisis teknik ini menggunakan parameter kualitas citra Signal to Noise Ratio ( SNR ), Contrast to Noise Ratio ( CNR ) dan Noise pada hasil citra radiografi dihasilkan. Nilai dari ketiga parameter kualitas citra tersebut dibandingkan teknik kompresi yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Kompresi yang dilakukan oleh petugas kesehatan menjadi nilai standar kompresi atau disebut Technologist Controlled Compression ( TC ).

Seluruh nilai parameter kualitas citra dilakukan uji normalitas untuk melihat distribusi data dilanjutkan dengan uji perbandingan. Uji perbandingan dua kelompok antara teknik Patient Assisted Compression ( PAC ) dan Technologist Controlled Compression ( TC ) untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan signifikan dari kedua teknik secara statistik. Hasil dari statistik menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dari kedua teknik tersebut. Sehingga, teknik Patient Assisted Compression ( PAC ) dapat dijadikan alternatif kompresi pada pemeriksaan mammografi.

Pendapat Masyarakat

Adanya teknik kompresi yang melibatkan pasien menentukan nilai kompresi pada payudara menjadi hal yang baru bagi masyarakat. Beberapa menyambut takjub dan ada juga yang bingung.

“Seru sih. Soalnya pemeriksaan mammografi ‘kan payudaranya ditekan sampai setipis mungkin. Sekarang kalau pasien ikut dilibatkan dalam melakukan kompresi, jadi ga takut dan lebih bisa mengontrol rasa sakit yang kita terima” ucap salah satu pasien mammografi yang berusia 43tahun.

Selain tanggapan positif tentu ada pula tanggapan lain mengenai teknik kompresi Patient Assisted Compression ( PAC ) ini. Seperti pendapat salah satu pasien mammografi yang berusia 58 tahun.

“Ketika diminta melakukan kompresi sendiri malah bingung. Sudah biasa menerima tindakan dari petugas yang kompeten dibidangnya, dan pasti petugas lebih mampu melakukan teknik itu. Jadi malah takut salah, atau membuat hasilnya jadi kurang bagus. Jadi saya lebih jadi tim pasrah pada petugas yang melakukan pemeriksaan” imbuhnya.

Jadi bagaimana menurut kalian? Tertarik untuk mencoba teknik ini ketika melakukan pemeriksaan mammografi?

***

Nama Penulis : Amizatul Rozalia Indah

Nama Pembimbing : Amilia Kartika Sari

Program Studi : D4 Teknologi Radiologi Pencitraan

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!