VOKASI UNAIR

Waspada Demam Berdarah Dengue Pada Anak-anak

VOKASI NEWS – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue ditemukan di daerah tropis dan sub tropis, terutama di Indonesia dengan iklim tropis. Penyakit ini terus mengalami peningkatan dan mempunyai risiko terjangkit pada awal musim penghujan. Oleh karena itu, biasanya sejumlah besar orang akan terinfeksi dalam waktu yang singkat hingga menyebabkan kematian.

Pada penyakit DBD, usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepekaan terhadap infeksi virus dengue. Penyakit ini termasuk 10 besar penyebab perawatan rumah sakit pada anak-anak, terutama usia kurang dari 15 tahun. Anak-anak dikatakan lebih berisiko mengalami IVD karena risiko kebocoran plasma lebih besar daripada orang dewasa. Anak-anak akan lebih muda mengalami kebocoran plasma karena secara intrinsik endotel vaskulernya lebih permeabel daripada orang dewasa. Oleh karena itu, diperlukan deteksi dini untuk mengetahui seseorang terinfeksi penyakit DBD atau tidak.

Penularan Demam Berdarah Dengue

Penularan virus dengue terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Vektor nyamuk akan terinfeksi virus dengue ketika menghisap darah seseorang yang sedang berada pada fase viremia. Setelah virus terhisap bersama dengan darah orang yang terinfeksi, virus akan bereplikasi di usus tengah nyamuk lalu menyebar ke jaringan.

Transmisi terjadi ketika air liur nyamuk yang mengandung virus masuk ke tubuh host baru ketika nyamuk menghisap darah berikutnya. Peristiwa terhisapnya virus hingga transmisi ke host baru membutuhkan 8-12 hari pada suhu 25-28°C.

Tahapan Penyakit Infeksi Virus Dengue

Terdapat tiga tahapan yang dialami penderita penyakit DBD, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan. Fase demam ditandai dengan demam tinggi mencapai 40°C selama 2-7 hari. Pada fase ini, mungkin akan sulit membedakan demam akibat infeksi virus dengue dengan tidak terinfeksi.

Fase kritis ditandai dengan penurunan suhu tubuh hingga 37-38°C dan kebocoran plasma cepat yang mengarah ke gangguan peredaran darah. Lalu, fase pemulihan ditandai terjadi bila fase kritis (24-48 jam) terlewati dan terjadi reabsorpsi cairan dari ekstravaskuler ke intravaskuler secara bertahap.

Derajat Tingkat Keparahan

Penderita DBD juga diklasifikasikan tingkat keparahannya menjadi 4 derajat keparahan. Derajat I ditandai dengan adanya demam, uji tourniquet positif, dan kebocoran plasma. Selanjutnya, derajat II ditandai dengan adanya demam, uji tourniquet positif, kebocoran plasma dan perdarahan spontan.

Derajat III ditandai seperti derajat II ditambah adanya kegagalan sirkulasi yaitu nadi lemah, penurunan tekanan nadi, hipotensi, dan gelisah. Sedangkan derajat IV ditandai seperti derajat III ditambah adanya syok berat yaitu nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur.

Pemeriksaan Laboratorium

Demam Berdarah Dengue (DBD) pada fase awal demam dapat didiagnosis dengan mendeteksi antigen NS1 virus dengan rapid test. Sedangkan pada akhir fase infeksi akut, serologi adalah metode pilihan untuk diagnostik. Diagnosa secara serologi dibuat berdasarkan peningkatan titer antibodi IgG/IgM. Apabila terdeteksi antibodi IgM positif menunjukkan pasien terinfeksi dengue primer. Sedangkan pasien dengan infeksi dengue sekunder menunjukkan antibodi IgG positif biasanya juga disertai antibodi IgM positif.

Pada pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis DBD juga dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Parameter pemeriksaan darah lengkap yang dapat diperiksa, yaitu jumlah trombosit, kadar hematokrit, jumlah leukosit, dan hemoglobin. Jumlah trombosit pada pasien DBD mengalami penurunan (trombositopenia) dan hematokrit mengalami peningkatan (hemokonsentrasi). Kadar hemoglobin pada fase awal akan normal atau menurun, namun akan meningkat seiring peningkatan hemokonsentrasi.

BACA JUGA: Pengaruh Profil Lipid Pada Penyakit Diabetes Melitus

***

Penulis: Salsabila Amania (D3 Teknologi Laboratorium Medis)

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!