VOKASI UNAIR

Peranan Komumikasi Efektif Radiografer dalam Upaya Meningkatkan Kepuasan Pasien

Komunikasi efektif radiografer/dokumen istimewa

VOKASI NEWS – Komunikasi efektif radiografer dalam upaya untuk meningkatkan kepuasan pasien.

Komunikasi efektif yaitu penyampaian pesan kepada penerima pesan yang dapat diterima dan dipahami. Kenyamanan pasien tercipta jika petugas kesehatan menerapkan komunikasi efektif saat pemeriksaan (Jannah dkk., 2017). Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/Menkes/316/2020 mengenai Standar Profesi Radiografer bahwa salah satu area kompetensi radiografer yaitu dapat berkomunikasi secara efektif. Oleh karena itu, komunikasi efektif antara petugas dan pasien akan menciptakan peningkatan kepercayaan dan kepuasan pasien.

[BACA JUGA: Terapi Auriculopressure Terhadap Perubahan Antropometri Pada Pasien Overweight/Obesitas]

Tentang Kepuasan Pasien

Kepuasan pasien merupakan perasaan senang atau sedih yang dirasakan pasien setelah menerima pelayanan kesehatan. Respon pasien terhadap suatu pelayanan setelah membandingkan dengan harapannya dapat diartikan sebagai kepuasan pasien (Agil et al., 2022). Kepuasan pasien menjadi syarat penting dalam menentukan kualitas pelayanan. Pengukuran tingkat kepuasan pasien minimal dilakukan satu tahun sekali agar dapat meningkatkan mutu pelayanan.

RSUD Dr. Soegiri Lamongan sebagai rumah sakit rujukan di Kabupaten Lamongan tentunya memiliki standar pelayanan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan. Minat kunjungan ulang pasien dapat berkaitan dengan kepuasan pasien. Semakin tinggi tingkat kepuasan pasien maka semakin tinggi juga minta kunjungan ulang pasien. Penurunan kunjungan pasien di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soegiri Lamongan menunjukkan adanya penurunan kepuasan pasien. Oleh karena itu, kepuasan pasien perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan rumah sakit.

Seputar Penelitian

Penelitian ini melibatkan 309 responden. Responden penelitian yairu pasien yang telah melakukan pemeriksaan konvensional tanpa kontras di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Metode penelitian ini yaitu observasional analitik serta desain penelitian yaitu cross-sectional untuk menganalisis semua data sampel dalam waktu tertentu. Variabel independen penelitian ini yaitu faktor sosio-antro-psikologis (usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan) dan faktor mekanis (ketersediaan dan aksesibilitas media komunikasi). Variabel dependen pada penelitian ini yaitu tingkat kepuasan pasien berdasarkan komunikasi efektif radiografer.

Adapun penelitian ini menggunakan 5 (lima) indikator untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien berdasarkan komunikasi efektif radiografer yaitu Respect, Empathy, Audible, Clarity, dan Humble. Kategori kepuasan pada penelitian ini ada 2 (dua) yaitu kepuasan tinggi dan rendah. Respect yaitu sikap menghargai antar individu yang melakukan komunikasi atau menjadi tujuan penyampaian pesan. Empathy yaitu kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi dan kondisi yang sedang dihadapi orang lain. Audible bermakna dapat didengarkan serta dimengerti dengan baik. Clarity yaitu kejelasan mengenai pesan yang disampaikan dalam berkomunikasi sedangkan Humble didasari oleh sikap rendah hati.

Variabel usia mempengaruhi tingkat kepuasan pasien pada indikator Respect dan Clarity. Penelitian Chen dkk. (2019) menyatakan bahwa pasien dengan usia lanjut akan memiliki tingkat kepuasan yang tinggi. Hal tersebut karena pasien dengan usia yang lebih tua akan lebih senang jika dihormati oleh petugas dengan melakukan. Variabel tingkat pendidikan berpengaruh terhadap indikator Respect, Empathy, Audible, Clarity, dan Humble. Pasien yang lulus SMA/sederajat dan Perguruan Tinggi (D1 hingga S3) akan lebih tidak puas karena pasien tersebut memiliki banyak akses.

Hasil Survei Kepuasan

Hasil survei kepuasan pasien menunjukkan bahwa sebagian besar pasien memiliki tingkat kepuasan tinggi pada indikator Respect sebesar 60%. Indikator Empathy sebesar 54%, Audible sebesar 62%, dan Humble sebesar 54%. Selanjutnya, pada indikator Clarity menunjukkan tingkat kepuasan rendah sebesar 47%. Tingkat kepuasan yang tinggi akan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

Analisis pengaruh variabel faktor sosio-antro-psikologis terhadap kepuasan pasien didapatkan variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien yaitu usia dan tingkat pendidikan. Usia dengan kategori lansia akhir pada rentang usia 56 sampai 65 tahun memiliki pengaruh yang signifikan. Variabel usia terhadap tingkat keepuasan pasien pada indikator Respect dan Clarity mempengaruhi kepuasan pasien. Variabel tingkat pendidikan kategori lulus SMA/sederajat dan Perguruan Tinggi (D1 hingga S3) pada semua indikator mempengaruhi kepuasan pasien. Terdapat pengaruh yang signifikan antara ketersediaan media komunikasi yang memadai terhadap tingkat kepuasan pasien pada indikator Respect, Empathy, dan Humble.

***

Penulis : Ismi Nur Fauziyah, Ratih Damayanti, Berliana Devianti Putri, D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan

Editor  : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!