Mengetahui Pengaruh Pola Hidup Sehat Terhadap Kesehatan Ginjal

VOKASI NEWS – Kenali kebiasaan pola hidup sehat yang secara tidak langsung sangat mempengaruhi kesehatan ginjal manusia. 

Ginjal merupakan salah satu organ sistem ekskresi yang memiliki peran cukup penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Sistem ekskresi bertujuan untuk mengolah dan membuang sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan oleh tubuh, seperti urea, garam, cairan yang berlebih, dan zat sisa lainnya. Produk sisa dari sistem ekskresi yang dilakukan oleh ginjal akan keluar melalui urine. 

Proses metabolisme akan berjalan dengan baik apabila organ ginjal dalam keadaan sehat. Pola hidup akan memberikan pengaruh terhadap bagaimana tubuh bekerja. Beberapa contoh pola hidup yang dapat mempertahankan kesehatan ginjal antara lain, mengonsumsi air putih yang cukup, mengonsumsi makanan yang sehat, olahraga rutin dan mengkonsumsi obat sesuai dengan panduan dan kebutuhan. Selain itu juga tidak merokok dan menghindari konsumsi alkohol, menjaga berat badan, dan menjaga tekanan darah agar tetap stabil.

Risiko Terhadap Kesehatan Ginjal jika Mengikuti Pola Hidup Tidak Baik

Pola hidup yang kurang baik dapat merubah mikro-struktur organ sehingga dapat mengganggu kerja organ yang menyebabkan terganggunya kinerja tubuh. Struktur ginjal yang berubah akan mempengaruhi fungsi ginjal. Penyakit ginjal sendiri memiliki 5 stadium berdasarkan laju filtrasi glomerulus (LFG). Stadium satu nilai LFG <90 ml/min/1.73 m2 yang menunjukkan kerusakan ginjal dengan LFG normal/meningkat. Sedangkan stadium kedua LFG 60-89 ml/min/1.73 m2 yang menunjukkan kerusakan ginjal dengan LFG turun ringan. 

Stadium ketiga LFG 30-59 ml/min/1.73 m2  yang menunjukkan kerusakan ginjal dengan LFG turun sedang. Stadium keempat LFG 15-29 ml/min/1.73 myang menunjukkan kerusakan ginjal dengan LFG turun berat. Yang terakhir, stadium kelima sudah disebut penyakit gagal ginjal kronis. Keadaan ini menunjukkan fungsi ginjal sudah kurang dari 15 ml/min/1.73 m2 yang menyebabkan akumulasi zat sisa metabolisme dan racun yang berbahaya. 

BACA JUGA: Benarkah Pemberian Pengembalian Pendahuluan Pajak Tetap Berpotensi Untuk Diperiksa?

Beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk pasien ginjal yaitu terapi ESA (Erythropoiesis Stimulating Agent), transfusi darah, cangkok ginjal, dan terapi hemodialisis. Pada terapi hemodialisis, mesin dialisis akan menarik cairan tubuh hingga tercapai berat badan kering, yaitu berat badan dimana sudah tidak ada cairan berlebih dalam tubuh. Cairan tubuh akan dialirkan ke dalam mesin yang alirannya dikontrol oleh pompa lalu cairan akan dikeluarkan dari sirkulasi sistemik secara simultan.

***

Penulis: Meyta Dwi Arsandi

Editor: Puspa Anggun Pertiwi