VOKASI – Parameter hemoglobin pada penyakit gagal ginjal kronik, sebuah penelitian Mahasiswa Vokasi UNAIR.
Penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan kondisi gangguan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali. Tubuh tidak mampu memelihara metabolisme dan gagal dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit. Pada pasien yang menderita GGK terjadi abnormalitas. Pasien yang menderita GGK mengalami kerusakan ginjal yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
Hemoglobin (Hb) merupakan komponen utama dari sel darah merah yang terbentuk dari protein, berupa pigmen merah pembawa oksigen yang kaya zat besi dan memiliki daya gabung terhadap oksigen untuk membentuk oksihemoglobin di dalam sel darah merah. Hal ini menyebabkan oksigen dibawa dari paru-paru ke dalam jaringan (seluruh tubuh). Nilai hemoglobin yang menurun di dalam tubuh akan menyebabkan jumlah oksigen yang diangkut kedalam jaringan berkurang. Seseorang yang memiliki kadar hemoglobin rendah disebut anemia yang memiliki gejala lemah, letih, lesu, kepala pusing, nadi cepat, irama jantung tidak teratur, dan telinga berdenging.
BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Anemia pada pasien GGK disebabkan oleh defisiensi hormon eritropoietin, yang terjadi akibat disfungsi ginjal sebagai organ yangmemproduksi hormon tersebut. Defisiensi hormon eritropoietin dapat menyebabkan terganggunya produksi sel darah merah yang ada disumsum tulang, oleh sebab itu terjadilah anemia akibat GGK yang otomatis menyebabkan kadar hemoglobin didalam darah menurun.
Hematology Analyzer Medonic
Alat Hematology Analyzer Medonic M-32 M merupakan salah satu alat hematologi di dalam sebuah laboratorium yang dapat digunakan untuk menentukan kadar hemoglobin di dalam darah, alat ini sudah bersifat otomatis mulai dari preparasi sampel, analisis sampel, serta pembacaan hasil pada alat yang sudah langsung terprogram dengan monitor. Prinsip alat Hematology Analyzer Medonic M-32 M menggunakan metode flowcytometry (teknologi laser) dengan pembacaan pendaran cahaya. Apabila cahaya dari laser mengenai sel maka cahaya akan dihamburkan, dipantulkan dan dipendarkan, pendaran cahaya tersebut akan ditangkap oleh detektor sebagai sebuah nilai dari sampel yang diukur. Adapun metode pemeriksaan lain yang dapat digunakan untuk mengetahui kadar hemoglobin di dalam darah meliputi metode POCT, sahli dan cyanmethemoglobin.
***
Penulis : Bima Kurniawan Pratama
Pembimbing : Anita Kurniati
Program Studi : Teknologi Laboratorium Medis
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR