VOKASI – Pentingnya asupan gizi untuk mencegah anemia ibu hamil, sebuah artikel yang dibuat oleh Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.
Hai sobat sehat, taukah kalian jika gizi ibu hamil merupakan faktor penentu dari kesehatan janin yang dikandung? Kurangnya gizi selama kehamilan dapat memicu berbagai kelainan kehamilan yang berbahaya salah satunya yaitu anemia. Mengapa demikian? Yuk kita simak penjelasannya di bawah ini.
Peran gizi pada masa kehamilan
Kecukupan asupan gizi dipengaruhi oleh keadaan tubuh akibat dari konsumsi berbagai macam makanan. Kehamilan mengharuskan ibu untuk selalu menjaga asupan yang bergizi guna mendukung pertumbuhan janin. Peningkatan asupan nutrisi yang dialami ibu hamil berperan dalam menambah suplai darah yang diperlukan janin melalui proses fisiologis yaitu pengenceran darah (Feleke & Feleke, 2020). Apabila asupan nutrisi yang dimiliki ibu kurang, maka, suplai darah juga mengalami penurunan dan berpengaruh buruk pada pertumbuhan dan perkembangan janin. Selain itu, suplai darah yang kurang juga beresiko terjadinya anemia pada ibu.
Oleh karena itu, diketahui bahwa status gizi ialah salah satu faktor yang berpengaruh pada kejadian anemia kehamilan. Menurut penelitian yang dilakukan, kurangnya status gizi pada ibu yang sedang hamil berisiko terjadi anemia sebesar 6.500 kali lebih besar dibandingkan ibu dengan status gizi baik (Wahyudi & Prakoso, 2023).
Bahaya bila ibu hamil mengalami anemia
Menurut (Priyanti et al., 2020) terdapat berbagai bahaya yang dialami akibat anemia, antara lain: plasenta previa, Ketuban Pecah Dini (KPD), berat badan ibu kurang, resiko perdarahan saat melahirkan, infeksi, pre-eklampsia, masa pembukaan saat melahirkan menjadi lama, produksi ASI menurun saat setelah melahirkan, hingga kematian ibu atau bayi.
Upaya menghindari anemia kehamilan
Setelah mengetahui bahaya kurangnya gizi hingga terjadinya anemia, maka disarankan pada ibu hamil untuk selalu memperhatikan apa saja makanan yang dikonsumsi. Diperlukan kecukupan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral dimasa kehamilan. Beberapa makanan yang kaya akan karbohidrat seperti umbi-umbian, dan padi-padian. Sedangkan makanan tinggi protein seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, dan susu. Vitamin serta mineral yang diperlukan guna pertumbuhan janin yaitu vitamin C, asam folat, zat besi, kalsium, serta zink.
BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
***
Penulis : Frisma Dyah Marsinta Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR