VOKASI UNAIR

Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat diberbagai aspek pada masa pandemi covid-19, Kementrian Sosma-LH BEM Vokasi Unair helat Webinar

Masa pandemi Covid-19 yang masih ada dan semakin berkepanjangan membuat sektor pendidikan, perekonomian, kesejahteraan, dan kesehatan terdampak. Tak hanya kesehatan tubuh, kesehatan mental dan finansial juga harus diperhatikan. Banyak sekali masyarakat yang tidak bisa mengontrol kesehatan mental mereka yang akhirnya bisa menimbulkan terjadinya stres.

Maka dari itu Kementrian Sosial Masyarakat dan Lingkungan Hidup Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR menghelat webinar nasional dengan tema “Dinamika Kesehatan Masyarakat untuk Meningkatkan Produktivitas di Masa Pandemi Covid-19” pada Minggu (27/06/2021).  Webinar tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan gizi, mental dan finansial sekaligus sebagai bentuk pengabdian masyarakat di era digitalisasi sosial.

Narasumber yang dihadirkan pada kesempatan itu yakni Nazhif Gifari selaku founder @gizikebugaran yang akan menyampaikan materi tentang kesehatan gizi. Kemudian juga ada Linda Seprillina, S.E., M.E selaku Dosen Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang yang membawakan materi tentang kesehatan finansial dan Atika Dian Ariana selaku Dosen Psikologi Universitas Airlangga sebagai pembicara kesehatan mental.

Dalam webinar tersebut Dekan Fakultas Vokasi yakni Prof. Dr. Anwar Ma’ruf drh., M.Kes. menyampaikan bahwa pada masa pandemi ini memang harus kita menjaga kesehatan gizi, mental, dan finansial karena itu adalah satu kesatuan dalam diri manusia terutama juga bagi mahasiswa. Tak hanya Dekan Fakultas Vokasi, Dr. Tika Widiastuti SE., M.Si. selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Vokasi juga turut hadir dalam acara webinar tersebut.

Nazhif Gifari dalam pemaparannya mengatakan bahwa masalah gizi dalam tubuh manusia itu bukan hanya masalah gizi yang kurang, namun juga gizi yang berlebih. Maka dari itu gizi harus dijaga agar seimbang dan tidak berat sebelah. Seperti halnya energi yang masuk juga harus seimbang dengan energi yang keluar. Nazhif Gifari juga mengatakan bahwa makan dengan makanan empat sehat lima sempurna, mengkonsumsi buah, sayur, membatasi asupan gula, garam, dan lemak juga sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas.

Kemudian Linda Seprillina, S.E., M.E selaku Dosen Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang menuturkan bahwa tahun lalu adalah tahun yang mengubah kehidupan secara signifikan akibat pandemi COVID-19. Pandemi mengubah cara hidup, perilaku konsumsi, dan mata pencaharian masyarakat. Namun pada Q3 2020 masyarakat mampu beradaptasi dengan pembatasan yang ada dan terbiasa dengan rutinitas baru dengan menaati protokol kesehatan yang ada di Indonesia. Beliau juga menuturkan bahwa kenaikan PDB dibeberapa sektor produksi, transportasi, kesehatan, dan kesehatan sosial sudah mulai membaik meskipun masih dalam masa pandemi seperti ini.

Selain itu, Atika Dian Ariana selaku Dosen Psikologi Universitas Airlangga memaparkan tentang materi kesehatan mental yang memang juga sangat penting pada masa pandemi saat ini. Beliau mengatakan bahwa ada empat indikator kesehatan mental yaitu solutif atau dapat mengatasi tantangan yang ada, kemudian produktif meskipun di masa pandemi seperti ini, lalu realistis untuk memahami kemampuan diri sendiri , dan kontributif dalam berkontribusi pada komunitas. Kesehatan mental juga dapat dikenali dengan tiga pendekatan yaitu pendekatan biologis, sosial, dan psikologis. “Makan makanan yang sehat, melakukan aktifitas, tidur yang cukup, dan menceritakan masalah pada orang yang dapat di percaya juga sangat efektif untuk merawat kesehatan mental,” ujarnya.

 

Penulis: Mirna Tiara

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!