VOKASI UNAIR

Praktisi Manajemen Pemasaran UNAIR : Pentingnya Literasi dan Edukasi Ketika Menerima Informasi

VOKASI NEWS – Maurisia Putri, Praktisi Manajemen Pemasaran Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR), kepada tim branding (10/3/22), saat diwawancarai perihal kehebohan netizen mengenai informasi Paris Fashion Week atau Paris Fashion Show, menyampaikan beberapa hal lanjutan.

Apakah kedepannya trend seperti ini, Paris Fashion Week, akan menjadi trend umum yang nantinya akan dipergunakan dalam strategi marketing?

Maurisia Putri menyampaikan jika kedepannya kemungkinan akan terjadi hal serupa, namun bukan trend, melainkan strategi untuk menaikkan produk meskipun dengan pemberitaan ‘negatif’. Namun diharapkan hal ini menjadi pelajaran untuk semua pihak, bagi pemasar, perusahaan, netizen, bahwasannya cara – cara yang digunakan bukanlah teknik marketing yang tepat, ada teknik marketing lain yang bisa digunakan selain memanipulasi data dan overclaim yang menyalahi etika.

“Kedepan saya yakin akan bakal terjadi lagi, Cuma kasus kali ini harusnya jadi pelajaran bagi semuanya, pemasar, perusahaan, netizen, untuk lebih paham,” ujarnya.

Dalam dunia marketing, strategi yang cocok dipergunakan dalam kegiatan serupa apa saja?

Strategi yang dapat digunakan dalam dunia marketing:

  1. Target pasar
  2. Tentukan strategi yang pas (iklan, penjualan, dsb)
  3. Pahami perilaku kkonsumen

“Contoh, saya brand yaitu baju kerja, target pasarnya adalah Wanita pekerja, maka saya akan mengeluarkan produk produk yang dibutuhkan/diinginkan Wanita bekerja, kalau Wanita bekerja itu biasanya membeli baju dimana, itu harus dipahami dulu. Pahami perilaku konsumen, baru memnentukan strategi pemasaran yg akan dilakukan dan dimana menjualnya,” ujar Maurisia.

Kunjungi : Mengulas Pandangan Praktisi Fakultas Vokasi UNAIR Terkait Paris Fashion Week 2022 

Banyak netizen langsung mempercayai klaim yang diberikan oleh brand tersebut. Apakah ada saran yang bisa digunakan supaya netizen tidak mudah terperdaya?

“Kalau kita cerdas menanggapi issue seperti ini, brand yg mengklaim jika tampil di PFW, pasti akan mencari informasi yg valid dari sumber langsung (seperti akun sosial media dan website resmi dari Paris Fashion Week).” ungkapnya.

Saran yang diberikan untuk tidak langsung mempercayai informasi yang beredar di masyarakat:

  1. Literasi (kemauan dan kemampuan membaca)
  2. Edukasi
  3. Kemampuan mengolah informasi
  4. Konfirmasi dan validasi dari sumber terpercaya

“Tidak hanya untuk konsumen, namun juga diperlukan untuk pemasar. Jangan hanya mengiklankan produk tapi dimulai dari mengedukasi konsumen. Karena dengan konten edukasi, konsumen juga akan merasa lebih engage dengan pemasar. Konsumen ingin lebih tahu untuk konten berikutnya (meningkatkan consumer intimacy). Saya yakin netizen sudah jauh lebih canggih dan lebih pinter.” tambahnya.

Untuk isu Paris Fashion Week momentumnya sama seperti New York Fashion Week, adanya klaim-mengklaim. Apakah isu ini akan menjadi sorotan tersendiri untuk pakar dari Manajemen Pemasaran?

Momentum untuk isu yang sedang hangat sering digunakan untuk mendongkrak merk. Maurisia juga memberikan apresiasi kepada 10 brand yang sudah memberikan effort luar biasa untuk bisa dikenal di kancah internasional dan membawa nama Indonesia. Ketika akhirnya didapati hasil yang kurang, tidak selalu positif, hal tersebut bisa diperbaiki dengan adanya pemberian klarifikasi dan permintaan maaf jika ada salah penyebutan dan tidak adanya maksud untuk ‘mendompleng’ nama Fashion Week, yang kenyataannya sedang melakukan show di Paris yang bersamaan dengan berjalannya kegiatan Paris Fashion Week.

“Momentum seperti ini akan sering digunakan untuk mendongkrak merk. Membuat konten menarik, dengan cara lebih sopan dan elegan tetapi tetap membuat netizen, consumer, dan ketertarikan terhadap brand tersebut.” tuturnya kepada tim branding Fakultas Vokasi.

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!