VOKASI UNAIR

Program Studi D3 Perpustakaan Melaksanakan Penyuluhan Mengenai Demensia dan Program Pencegahan Demensia melalui Gerakan Literasi Masyarakat (GLM) Pada Lansia di Desa Randublatung, Kabupaten Blora

VOKASI NEWS – Kesehatan jiwa dan intelegensia masyarakat pra lansia dan lansia berkaitan dengan penyakit atau sindrom demensia. Berdasarkan data Alzeimer Disease International memperkirakan peningkatan di Indonesia sebesar 1 juta orang akan menderita demensia di 2015 dan akan meningkat 2 kali lipat menjadi 2 juta orang di 2030 dan akan mencapai hingga 4 juta orang di 2050. Demensia merupakan salah satu penyakit yang jarang mendapat perhatian karena dianggap merupakan proses penuaan secara ilmiah. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, ditemukan kesepakatan bahwa harus ada kegiatan yang mendukung SDG’s Good Health and Well Being yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan quality education untuk meningkatkan literasi bagi orang dewasa dengan salah satu cara yaitu mengadakan Workshop Gerakan Literasi Masyarakat (GLM) melalui terapi membaca dan menulis untuk menekan resiko penyakit demensia.

Workshop Gerakan Literasi Masyarakat (GLM) ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Agustus 2022 di Desa Randublatung, Kab. Blora yang dihadiri oleh lebih dari 80 peserta dari Insan Purnakaryawan Pendidikan dan Kebudayaan (IPPK). Bersama dengan dua narasumber dari Fakultas Vokasi yaitu dr. Erlinda Widyastuti Sp.PK. selaku dosen pengajar program studi teknologi laboratorium medis yang menyampaikan materi “Mari Mengenal Demensia” dan Dessy Harisanty., S.Sos., M.A selaku dosen pengajar program studi Perpustakaan menyampaikan materi “Permainan Literasi Mencegah Demensia”.

Pada kesempatan tersebut dr. Erlinda memaparkan lebih lanjut mengenai demensia. Demensia dapat disebabkan oleh berbagai latar belakang penyakit yang ditandai dengan berkurangnya fungsi intelektual dan memori tanpa mengganggu tingkat kesadaran. “Demensia bisa sembuh dengan kerjasama dokter, pasien dan keluarga. Lakukan program harian seperti melakukan kegiatan teratur dan sistematis, berkegiatan yang berlatih secara fisik dan aktivitas yang berkaitan dengan hobi serta kemampuan, meningkatkan frekuensi aktivitas di siang hari menjaga pola makan dengan gizi seimbang yang mengandung antioksidan dan serat yang mudah dicerna aktifitas di siang hari dan melakukan LUPA (Latih, Ulang, Perhatikan, dan Asosiasi,” tutur dr. Erlinda.

Salah satu strategi untuk mencegah demensia dini adalah dengan mengajak otak untuk membaca dan menulis untuk membantu melindungi otak dari lesi otak, kerutan, dan penurunan memori. “Tips membaca mencegah demensia adalah dengan memotivasi diri, memilih topik bacaan yang disukai, membuat jadwal membaca dan melakukan kegiatan yang menunjang otak untuk berpikir seperti berdiskusi, melakukan permainan kartu, catur, bingo, dan teka-teki silang,” tutur ibu Dessy.

Setelah pemaparan materi dilaksanakan, peserta diajak untuk mengimplementasikan kegiatan literasi untuk mencegah penyakit demensia dengan bermain pernyataan benar dan salah mengenai materi penyakit demensia yang sudah dipaparkan dan teka-teki silang mengenai hal-hal umum yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Peserta mengikuti kegiatan ini dengan aktif semangat yang mana terlihat pada pelaksanaanya dimana mereka berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaannya. “Sering-sering ngadain kegiatan penyuluhan kayak gini mbak, kegiatannya seru,” ungkap salah satu peserta dari IPPK.  Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta dengan narasumber serta panitia yang terlibat.

Penulis: Milanita Dewi S.
Editor: Raihanah Karen

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!