VOKASI – Program pendampingan pengelolaan Hipertensi Fakultas Vokasi UNAIR diselenggarakan di Kabupaten Lamongan.
Hipertensi menjadi salah satu gangguan kesehatan yang diderita sebagian orang. Dampak buruk dari hipertensi ialah terjadinya stroke, kebutaan, gagal ginjal, dan gangguan pada jantung. Bahkan, resiko terbesarnya ialah menyebabkan kematian. Atas dasar itulah diperlukan modifikasi gaya hidup yang sehat bagi masyarakat. Misalnya dengan menjaga pola makan, manajemen stres, dan menerapkan pola hidup sehat.
Hipertensi bisa dicegah dan diobati dengan mengandalkan farmakologi. Akan tetapi bisa juga diatasi dengan melakukan terapi non-farmakologi. Terapi farmakologi yang paling mudah dan murah ialah merendam kaki dengan air hangat. Maka dari itulah, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Vokasi UNAIR pun mempraktekkan cara tersebut. Praktek tersebut digunakan untuk mencegah dan mengatasi hipertensi pada masyarakat. Adapun masyarakat diharapkan bisa mempraktekkannya di rumah.
Pendampingan Penderita Hipertensi oleh Fakultas Vokasi
Melihat tingginya angka penderita hipertensi, Fakultas Vokasi pun memilih untuk fokus mendampingi masyarakat di Lamongan. Tujuannya agar hipertensi bisa diatasi dengan cara mudah dan murah. Selain melakukan hydrotherapi, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Vokasi juga berbagi ilmu pengetahuan. Terutama berkaitan dengan pengolahan makanan dengan kadar garam yang rendah. Melalui serangkaian kegiatan yang dilakukan, masyarakat diharapkan bisa mencegah dan mengatasi hipertensi secara mandiri. Kendati demikian, bagi masyarakat yang tingkat hipertensinya sudah tinggi,dianjurkan untuk tetap berobat ke dokter.
Pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Ilkafah, S.Kep.,Ns.,M.Kep. dilakukan di Balai Desa Dlanggu Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan.
“Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu pelatihan (pendidikan kesehatan, demonstrasi, dan simulasi), pendampingan setelah kegiatan pelatihan selama satu bulan, serta dilakukan evaluasi kegiatan dan program akan dilanjutkan oleh koordinator kesehatan desa dibantu para kader kesehatan. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Ilkafah, S.Kep., Ns., M.Kep. dan Joko Susanto, S.Kep., Ns., M.Kes. Kegiatan pengelolaan hipertensi dengan penyiapan menu rendah garam dan terapi rendam air hangat (hidroteraphy) diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan merubah perilaku penderita hipertensi sehingga tekanan darah dapat terkontrol,” ujar Ilkafah, S.Kep., Ns., M.Kep..
***
Penulis: Oky Sapto Mugi Saputro
Disadur dari: beritasiber.com