VOKASI NEWS – Teknologi PACS menurut pendapat para radiografer.
Teknologi Picture Archiving and Communication System (PACS) merupakan inovasi yang berfungsi untuk membantu dalam penyimpanan dan pengiriman citra radiologi di Rumah Sakit. PACS digunakan sebagai pengganti film radiologi untuk mengurangi resiko reject film akibat kesalahan cetak. Sekaligus, mempercepat pelayanan sehingga dokter dapat melakukan diagnosa as soon as possible. Dokter Radiologi dan Dokter Spesialis dapat melakukan ekspertise melalui gadget kapanpun dan dimanapun. Tidak semua Rumah Sakit menggunakan PACS karena harganya yang mahal.
Kehadiran teknologi PACS merupakan hal baru di Indonesia. Menurut penelitian Suandari (2020) PACS membantu meningkatkan mutu pelayanan. Peningkatan mutu layanan itu dapat dilihat dari perbandingan durasi pelayanan sebelum dan sesudah menggunakan PACS. Potensi ini dapat meningkatkan permintaan pelayanan radiologi yang berdampak pada tuntutan kerja pada radiografer. Radiografer merupakan pengguna utama PACS karena tugas Radiografer adalah menghasilkan citra radiologi untuk membantu penegakan diagnosa. Sementara itu, peran PACS adalah menyimpan dan mengkomunikasikan hasil citra radiologi yang dihasilkan oleh Radiografer. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan PACS seharusnya memiliki banyak manfaat bagi Radiografer.
Meringankan Pekerjaan
Teknologi PACS membantu tugas Radiografer dalam penyimpanan dan pendistribusian citra radiologi serta mengurangi resiko kesalahan cetak. Radiografer tidak perlu lagi mengantarkan film kepada Dokter Radiologi untuk dievaluasi. Tidak perlu juga menyimpan data secara fisik yang masih beresiko hilang atau rusak. Data pada PACS disimpan dalam server yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun sehingga lebih fleksibel. Hal ini menunjukkan meskipun biaya adopsi teknologi yang mahal, PACS merupakan investasi jangka panjang. Tujuannya untuk mengurangi penguapan biaya operasional.
Menyenangkan dan Menarik
Salah satu faktor yang mempercepat adaptasi teknologi PACS adalah kemudahan untuk dipelajari. Alasannya karena tampilan yang sederhana namun menarik dan memiliki fitur-fitur yang dapat menunjang Dokter Radiologi dalam penegakan diagnosa. Radiografer di sini hanya perlu mengirimkan hasil pengolahan citra ke dalam server PACS dengan satu kali klik. Tampilan yang menarik serta teknologi yang bisa dikatakan baru menjadikannya sebuah hal yang menarik apalagi masih belum banyak Rumah Sakit yang menggunakan teknologi ini. Radiografer yang mendapatkan tugas tambahan sebagai admin PACS berpotensi mendapat upah tambahan karena keilmuan yang dimiliki. Keilmuan tersebut tentu harus ditunjang dengan pelatihan yang memadai dari vendor maupun tim IT.
Pengaruh Sosial
Rumah Sakit yang ingin mengadopsi teknolgi PACS harus mencari referensi dari Rumah Sakit lain sebagai tolak ukur keberhasilan penggunaan teknologi PACS. Meskipun PACS menunjang pelayanan, namun urgensi setiap Rumah Sakit pasti berbeda sehingga dapat dipertimbangkan dengan tingkat permintaan pelayanan Rumah Sakit itu sendiri. Namun, PACS memang digunakan sebagai standar akreditasi Rumah Sakit untuk tingkat Utama dan Paripurna. Perbaikan kualitas sarana prasarana pelayanan yang merata dapat mempercepat layanan kesehatan sehingga dapat dikatakan PACS memiliki peran dalam peningkatan mutu layanan kesehatan.
Dengan demikian, penggunaan PACS dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan dari segi kecepatan pelayanan dan efisiensi pelayanan. Radiografer dipermudah dalam hal penyimpanan dan pendistribusian citra radiologi. PACS juga mempermudah evaluasi perbandingan kondisi pasien karena data riwayat pasien sebelumnya dapat ditemukan dengan mudah dan tanpa menurunkan kualitas citra yang disimpan. Teknologi ini tidak murah, namun PACS menjadi sebuah investasi jangka panjang karena kegunaannya dalam menjaga sakaligus meningkatkan kualitas pelayanan serta menekan penguapan biaya operasional. Manfaat teknologi ini mungkin tidak dapat dilihat secara langsung, namun memiliki manfaat yang besar dalam jangka panjang.
***
Penulis : Almer Tsaqif Purwanto
Pembimbing : Berliana Devianti Putri dan Adhi Artono
Program Studi : D4 Teknologi Radiologi Pencitraan
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR
