VOKASI UNAIR

Menciptakan Inovasi MEGORLA Mesin Penggoreng Ladu oleh Mahasiswa UNAIR Untuk Membantu UMKM

Tim pencetus inovasi Megorla/dokumen istimewa

VOKASI NEWS – Inovasi MEGORLA sebuah mesin penggoreng ladu yang diciptakan oleh Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.

Mahasiswa Universitas Airlangga yang kreatif dan inovatif memiliki sebuah inovasi yang sangat keren. Dengan diberikannya wadah yaitu Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) untuk menampung ide-ide dari mahasiswa. Dengan melalui proses seleksi yang cukup ketat untuk medapatkan pendanaan oleh DIKTI. Pada akhirnya, terciptalah sebuah mesin penggoreng modern bisa mendongkrak kualitas dan kinerja, untuk kesejateraan UMKM.

Produk Olahan

Camilan Ladu merupakan camilan yang berbahan dasar beras ketan yang berasal dari kabupaten Mojokerto. Ladu terbuat melalui tahapan cukup panjang dengan  cara disortir untuk memisahkan kentan bagus dan jelek. Dikukus untuk mematangkan ketan. Ditumbuk untuk membentuk adonan. Dikeringkan untuk menghilangkan kadar air dan yang terakhir dengan cara dimasak dengan pasir. Bentuk camilan ladu sendiri setelah digoreng berbentuk seperti kerupuk lonjong dan memiliki warna yang beraneka ragam.

Inovasi Megorla

Mesin ini berkonsep seperti vacuum frying yang nantinya akan bekerja seperti molen yang yang mengandalkan prinsip putaran pada dinamo. Tujuannya untuk mengaduk pasir dalam wadah berbentuk silinder besar. Mesin semiotomatis dianggap lebih efisien dibandingkan dengan mesin manual. Keunggulan dari MEGORLA sendiri adalah terdapat gearbox yang memiliki perbandingan rasio 1:50. Fungsi gearbox sendiri adalah mengoptimalkan gerak dinamo yang bisa memutar silinder agar penggorengan lebih merata. Fitur-fitur tambahan unik yang berbeda dari mesin serupa, yaitu adanya indikator untuk peringatan dan sistem pemisah pasir. Tujuannya untuk mempermudah pengambilan ladu yang sudah matang.  Teknologi tersebut dilengkapi dengan pengukur suhu sehingga pekerja bisa mengatur suhu yang sudah ditentukan.

[BACA JUGA: Mahasiswa Vokasi Membangun Solusi Digital: Web Pengelolaan Data Calon Pengantin di KUA Jombang untuk Pernikahan yang Lebih Efisien]

Dampak Untuk UMKM

Keuntungan yang di ambil oleh mitra UMKM dari segi produktivitas yang meningkat dari biasanya menggoreng ladu 6 jam untuk setiap harinya, dengan jumlah total produksi 600 buah ladu per hari dan dijual seharga Rp 50.000 untuk setiap 150 buah ladunya. Jadi mitra kami dalam sehari memiliki omset sebesar Rp 200.000 perhari. Namun, saat menggunakan MEGORLA mitra kami menghasilkan ladu sebanyak 1.800 – 2.250 ladu dalam sehari hanya dengan bantuan. Dengan meningkatnya produksi hasil ladu maka meningkat juga omset dari mitra kami menjadi Rp 600.000 – Rp 750.000 dalam sehari.

Bisa dilihat dari kulaitas produk setelah menggunakan MEGORLA ini sangat baik dari pengebangan adonan yang bisa mengembang secara maksimal, kematangan merata yang bisa dilihat dari tidak adanya kegosongan dari adonan tersebut. Memangkas waktu/Efensiensi waktu yang merupakan dampak yang di berikan dari yang mulanya untuk proses penggorengan membutuhkan waktu kurang lebih 3jam dengan menggunakan tungku tradisional dengan menggunakan alat MEGORLA bisa memangkas 2jam yang artinya hanya perlu 1jam untuk menggoreng dalam daya tampung besar.

***

 

Penulis : Yogha Angkasa Phaksi – D4 Teknologi Radiologi Pencitraan

Pembimbing : Edith Frederica Puruhito

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!