VOKASI UNAIR

Terapi Aurikulopresur Untuk Mengatasi Miopia Pada Remaja Putri

foto saat pemasangan ear seed pada responden (kiri dan tengah), letak titik aurikulo yang digunakan untuk penelitian (kiri) sebagai salah satu tahapan terapi aurikulopresur

VOKASI NEWS – Terapi aurikulopresur merupakan salah satu cara untuk mengatasi miopia pada remaja putri usia 15—18 tahun.

Apa Itu Aurikulopresur?

Aurikulopresur adalah modalitas perawatan kesehatan di permukaan luar telinga yang dirangsang untuk meringankan kondisi patologis pada bagian lain dari tubuh. Perawatan kesehatan yang berdasar pada praktik akupunktur Cina kuno ini berkorespondensi somatotopik dari bagian tubuh tertentu ke bagian telinga tertentu (Oleson, 2003). Aurikulopresur digunakan dalam pengobatan dan pencegahan penyakit dengan merangsang titik tertentu pada daun telinga. Perangsangan ini dilakukan dengan menekan menggunakan tangan atau perangkat lain. Ciri-ciri terapi aurikulopresur yaitu manipulasi yang mudah, indikasi luas, efek samping yang sedikit, relatif murah dan hasil yang bagus (Septriana, 2020).

Aurikulopresur dapat digunakan untuk mendiagnosis, mengobati kondisi tubuh secara internal serta eksternal, cedera traumatis, penyakit muskuloskeletal, ginekologi, obstetrik, pediatrik, gangguan mata, telinga, hidung, tenggorokan. Selain itu, aurikulopresur dapat memperkuat daya tahan tubuh seseorang terhadap penyakit, mencegah invasi patogen, meningkatkan kecantikan dan  digunakan sebagai obat bius. Menurut sebuah penelitian, lebih dari 200 jenis penyakit dan kelainan dapat diobati dengan akupunktur telinga (Chen, 2004). Aurikulopresur mengacu pada metode terapeutik menggunakan jarum filiform, biji vaccaria atau prosedur lain untuk merangsang titik telinga sehingga mencapai tujuan penyembuhan (Chen, 2004).

Metode yang Digunakan

Metode kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental digunakan pada penelitian ini. Rancangan penelitian itu sendiri menggunakan “pretest-posttest control group design” yang melibatkan kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol yang dipilih secara simple random sampling. Subjek pada masing-masing kelompok terlebih dahulu melakukan pengukuran derajat berat minus menggunakan snellen chart (pre-test). Setelah diberikan terapi selama 14 hari, dilakukan pengukuran derajat berat minus untuk mengetahui kondisi akhir pada seluruh subjek (post-test). Kemudian dilakukan perbandingan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol untuk mengetahui perbedaan hasil diantara keduanya.

Responden yang dipilih untuk penelitian ini harus sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi ialah kriteria yang perlu dipenuhi oleh populasi agar dapat menjadi subjek dalam penelitian, sedangkan kriteria eksklusi kebalikannya. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu  bersedia menjadi responden penelitian dan mengisi informed consent, berusia 15—18 tahun. Subjek juga menderita miopia ringan sampai sedang (-0,25 D s/d – 6,00 D) yang dibuktikan dengan keterangan pemeriksaan dari optisian. Sedangkan kriteria eksklusi yaitu apabila terdapat luka, ruam di titik TF-4, LO-5, CO-10 dan memiliki penyakit lain pada mata, seperti hipermetropia, astigmatisme.

Hasil dan Kesimpulan

Pemberian ear seed pada titik TF-4, LO-5 dan CO-10 tidak signifikan secara statistik, dibuktikan dengan uji paired T-test. Pada kelompok perlakuan mata kanan diketahui nilai P = 0,777 > 0,05, mata kiri diketahui nilai P = 0,438 > 0,05. Pada kelompok kontrol mata kanan diketahui nilai P = 0,082 > 0,05, mata kiri diketahui nilai P =  0,777 > 0,05. Maka H0 diterima dan Ha ditolak pada kedua kelompok, artinya tidak ada pengaruh penggunaan intervensi pada kedua kelompok.

Meskipun hasil pada kedua kelompok tidak signifikan secara statistik, akan tetapi terjadi penurunan angka dioptri pada kelompok perlakuan. Dibuktikan dengan adanya penurunan pada rerata angka dioptri sebanyak 0,02 D pada mata kanan dan 0,08 D pada mata kiri. Disimpulkan bahwa pemberian aurikulopresur titik TF-4, LO-5, CO-10 terhadap miopia pada remaja putri tidak membaik secara signifikan. Namun terdapat kecenderungan menurunkan miopia dibanding tanpa perlakuan.

Penulis : Ega Nur Ilmi Santoso

Dosen Pembimbing : Maya Septriana, Tjtra Wardani

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!