VOKASI UNAIR

Pengaruh Terapi Akupuntur Terhadap Penurunan Kadar Glukosa 2 Jam Post Prandial Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Terapi akupuntur/dokumen istimewa

VOKASI NEWS – Terapi akupuntur yang dikaitkan dengan penurunan kadar glukosa 2 jam post prandial pada penderita diabetes melitus tipe 2.

Prevalensi

Indonesia termasuk negara yang menempati rangking keempat dari jumlah penyandang diabetes terbanyak setelah Amerika Serikat, China dan India. Menurut data Riset Riskesdas tahun 2018, prevalensi Diabetes melitus secara nasional adalah sebesar 10,9%. Di Jawa Timur tepatnya di kota Surabaya prevalensi Diabetes melitus yang didiagnosa dokter sebesar 3,48% pada semua umur. Prevalensi wanita yang menderita Diabetes melitus lebih tinggi yakni sebesar 2,465% dan pada laki-laki yakni sebesar 1,56%.

Faktor resiko diabetes mellitus tipe 2

Faktor resiko dibagi menjadi 2 yaitu faktor resiko yang dapat diubah dan faktor resiko yang tidak dapat dirubah. Adapun Faktor resiko yang dapat diubah antara lain berat badan lebih, kurang aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemia, diet tidak sehat. Faktor risiko yang tidak dapat diubah yaitu ras dan etnik, riwayat keluarga DM, umur, Riwayat menderita DM gestasional, Riwayat lahir dengan BB rendah.

[BACA JUGA: Menggali Wawasan Mendalam Bersama Kuliah Tamu 2023 Business Strategies for Programmers]

Akupuntur

Mekanisme kerja terapi akupuntur melalui penusukan jarum memberi stimulasi pada titik akupuntur dan melalui meridian, dengan menghilangkan penyumbatan dalam meridian. Dengan demikian Qi dan darah mengalir dan diperbaiki, serta Yin dan Yang dapat diseimbangkan. Kombinasi titik akupuntur dapat meregulasi Yin dan Yang, menutrisi Yin, dan mengaktifkan darah tanpa merusak antipatogeniknya dalam mengatur metabolisme gula darah, meningkat sirkulasi darah dan mengurangi gula darah. Akupuntur secara tradisional telah digunakan pada pengobatan diabetes untuk menguragi kadar glukosa darah dan menormalkan fungsi endokrin.

Diabtes menurut TCM

Menurut Traditional Chinese Medicine diabetes disebut Xiaoke yang menganggap bahwa kekeringan dan panas menyebabkan kekurangan Qi dan Yin sebagai mekanisme terjadinya diabetes mellitus. Kekeringan dan panas disebabkan oleh salah satu lima penyebab utama antara lain adanya  insufiensi, diet yang tidak teratur, stress/emosi, aktivitas fisik yang tidak teratur, dan aktivitas seksual yang tidak teratur. Gejala yang dialami ialah minum dan makanan yang berlebihan, sering BAK, dan meningkatnya kadar gula darah.

Titik untuk menurunkan kadar gula darah 2 jam postprandial

Titik yang digunakan antara lain Zusanli (ST-36), Sanyinjiao (SP-6), Taichong (LR-3), Taixi (KI-3), Zhongwan (CV-12), Shenmen (HT-7) dan Hegu (LI-4). Dilakukan pretes-postest pengambilan darah gula darah 2 jam postprandial. Terapi akupuntur diberikan sebanyak 12 kali terapi dalam 1 bulan. Dan terjadi penurunan rerata kadar gula darah 2 jam postprandial dari 293 mg/dL menjadi 259,2 mg/dL. Selisih yang cukup terlihat setelah diberikan terapi akupuntur.

TCMC

Traditional Chinese Medicine Constitution merupakan suatu konsep yang unik berupa ringkasan penyebab, karakteristik, dan kecenderungan tertentu untuk memahami dan mendiagnosis penyakit. TCMC yang umum ditemukan pada penderita diabetes melitus anatara lain defisensi Yin, dahak lembab dan Defisiensi Qi. Penurunan yang signifikan terjadi pada TCMC Jenis Stagnasi Qi pada penderita diabetes mellitus tipe 2.

E-nose

Electronic nose (E-Nose) adalah sebuah instrumen yang kerjanya meniru prinsip kerja indra penciuman. E-Nose terdiri dari larik sensor (array sensor) gas sebagai pengganti reseptor penciuman yang berfungsi untuk mendeteksi bau atau aroma. Aroma yang dideteksi oleh beberapa sensor gas kemudian akan membentuk suatu pola tertentu. Kelebihan E-Nose yaitu bersifat non-destruktif, real time, cepat dan murah.

***

Penulis             : Salsabila Imaniar

Pembimbing    : Ario Imandiri dan Suryani Dyah Astuti

Program studi : Pengobat Tradisional

Editor              : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!