VOKASI NEWS – Pemeriksaan darah lengkap merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan untuk mengetahui jumlah, variasi, dan kualitas dari komponen sel darah. Pemeriksaan ini sangat sering dilakukan pada laboratorium.
Hal tersebut bertujuan untuk membantu menegakkan diagnosis dan prognosis dari suatu penyakit darah. Parameter yang sering dilakukan untuk pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan eritrosit, leukosit, hemoglobin, hematokrit,trombosit, dan indeks eritrosit.
Alat dan Metode Untuk Pemeriksaan Darah Lengkap
Saat ini, Indonesia mengalami perkembangan teknologi yang cukup pesat, tak terkecuali pada bidang kesehatan. Pesatnya perkembangan teknologi memberikan dampak yang luar biasa di bidang kesehatan yaitu menyebabkan munculnya inovasi baru pada alat kesehatan. Inovasi-inovasi tersebut dapat berupa teknologi, metode, dan cara pengukuran yang lebih terbaru.
Tak terkecuali untuk pemeriksaan darah lengkap. Seluruh pemeriksaan yang semula dilakukan secara manual, kini mulai berganti menjadi hematology analyzer. Hematology analyzer merupakan alat otomatis yang digunakan untuk mengukur komponen yang ada di dalam sampel darah.
Alat ini memiliki beberapa kelebihan yaitu lebih efisien waktu, sampel yang dibutuhkan lebih sedikit, dan akurasi pengukuran yang lebih tinggi. Hematology analyzer memiliki berbagai tipe dengan perbedaaan metode, prinsip, dan cara pengukurannya seperti Horiba Yumizen H-2500 dan Sysmex XN-3000.
Alat Otomatis Penganalisis Sampel
Horiba Yumizen H-2500 merupakan alat otomatis yang dapat menganalisis sampel hingga 120 perjam dengan 55 parameter yang dapat digunakan. Alat ini memiliki beberapa metode yaitu Double Hydrodinamic Sequential System (DHSS), Fluorescence Flow Cytometry, dan Spectrophotometry (Medical,2017).
Sedangkan, Sysmex XN-3000 merupakan alat otomatis yang mampu menganalisis sampel hingga 200 perjam dengan 46 yang dapat digunakan. Sysmex memiliki beberapa yaitu metode Hydrodinamic Focusing DC Detection, Fluorescence Flow Cytometry, dan Cyanide Free SLS (Sysmex, 2019).
Proses Uji Banding
Proses uji banding ini dilakukan selama 4 bulan yaitu pada bulan Januari – Mei 2023. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengambilan data sekunder pada RS PHC Surabaya. Data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan SPSS dan medcal untuk uji normalitas, korelasi, bland altman, dan youden plot. Tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan, kesesuaian, dan keberadaan kesalahan hasil antara kedua alat tersebut.
Hasil yang Didapatkan
Setelah dilakukannya pengolahan data didapatkan hasil, bahwa pada parameter MCHC dari kedua alat memiliki perbedaan yang signifikan. Pada hasil uji korelasi, bland altmand, dan youden plot parameter MCHC memiliki nilai yang cukup buruk. Perbedaan hasil MCHC dari kedua alat tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti perbedaan metode dan cara pengukuran.
Untuk pemeriksaan hemoglobin, alat Horiba menggunakan metode impendansi, sedangkan alat Sysmex menggunakan metode impendansi dengan pemfokusan hidrodinamik. Nilai MCHC didapatkan dari hasil pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit, sehingga keakuratan nilai MCHC sangat bergantung pada keakuratan kedua pemeriksaan tersebut.
Selain itu, reagen yang digunakan pada kedua alat ini juga berbeda. Sehingga menyebabkan perbedaan tingkat sensitivitas pada setiap alat. Hal ini membuat beberapa parameter pada setiap alat memiliki tingkat kesalahan dan keakuratan yang berbeda sehingga perlu untuk diperhatikan.
Oleh karena itu, Horiba Yumizen H-2500 dan Sysmex XN-3000 dapat digunakan, tetapi tidak dapat sepenuhnya dipertukarkan untuk pemeriksaan darah lengkap.
BACA JUGA: Fisioterapi Universitas Airlangga: Membangun Masa Depan Sehat Indonesia
***
Nama Penulis : Jecinda Anindya Fadhilah Azhara
Nama Pembimbing : Ferdy Royland Marpaung
Progam Studi : D-III Teknologi Laboratorium Medis
Editor: Puspa Anggun Pertiwi
