VOKASI UNAIR

Penerapan IPTEK Guna Meningkatkan Produksi UMKM

VOKASI NEWS – UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam sektor agribisnis.

Salah satu produk unggulan dari UMKM adalah ladu. Ladu merupakan salah satu camilan tradisional khas Provinsi Jawa Timur, khususnya di daerah Kabupaten Mojokerto dan sekitarnya. Bentuk dan warnanya yang beragam serta rasanya yang manis menjadi ciri khas sendiri, ditambah lagi metode penggorengannya yang masih sangat tradisional, yaitu menggunakan pasir sebagai pengganti minyak.

Pasir digunakan sebagai pengganti minyak untuk menghindari hasil pembakaran yang tidak sempurna. Oleh karena itu, dengan menggunakan partikel yang berpori seperti pasir sehingga terjadi keseragaman temperatur. Tetapi, karena metodenya yang masih tradisional, produktivitas pembuatannya menjadi rendah.

Penerapan IPTEK dalam MEGORLA

Untuk meningkatkan produksi dan efisiensi dalam proses penggorengan ladu, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah dilakukan dalam bentuk mesin penggoreng ladu. Mesin ini diberinama MEGORLA (Mesin Penggoreng Ladu). Memiliki konsep seperti vacuum frying yang dipadukan dengan sistem kerja mesin pengaduk semen dan penggorengan tradisional menggunakan kuali.

Mesin ini juga dilengkapi dengan pengatur dan pengukur suhu sehingga pekerja bisa mengatur suhu sesuai dengan keinginan. Dengan menggabungkan konsep tersebut, mesin ini dapat memangkas waktu penggorengan sehingga lebih efisien dan praktis serta pekerja dapat lebih mudah dan aman dalam menggoreng adonan ladu

Penerapan MEGORLA Mesin Penggoreng Ladu Media Pasir

MEGORLA memiliki konsep semi-otomatis yang mengandalkan prinsip putaran pada dinamo dan kompor bros LPG sebagai pemanasnya. Mesin semiotomatis dianggap lebih efisien dibandingkan dengan mesin manual.

Gambar 1. MEGORLA (Mesin Penggoreng Ladu)

Keunggulan dari MEGORLA sendiri adalah terdapat gearbox yang memiliki perbandingan rasio 1:50. Fungsi gearbox sendiri adalah mengoptimalkan gerak dinamo. Dalam satu menit terdapat 50 putaran yang dilakukan oleh dinamo sehingga waktu penggorengan untuk kematangan ladu lebih cepat dan optimal.

Selain itu, terdapat lapisan besi pada sisi luar alat yang berguna untuk meratakan panas yang dihasilkan oleh gas sehingga kematangan lebih merata. MEGORLA dilengkapi dengan fitur-fitur seperti pengatur dan pengukur suhu, pengatur kecepatan putar, dan fitur-fitur lainnya.

Selain itu, MEGORLA juga mempunyai fitur unik yang berbeda dari mesin serupa, yaitu adanya indikator untuk peringatan dan sistem pemisah pasir dan ladu yang dioperasikan dengan tuas untuk mempermudah pengambilan ladu yang sudah matang.

Keuntungan Utama Menggunakan MEGORLA
  • Pengendalian Suhu Otomatis: MEGORLA dilengkapi dengan kontrol suhu otomatis, yang memungkinkan suhu penggorengan ladu diatur dengan presisi. Hal ini penting karena suhu yang tepat berperan dalam membentuk tekstur dan cita rasa ladu yang sempurna.
  • Peningkatan Kapasitas Produksi: Dengan MEGORLA, UMKM ladu cap sawo dapat menggoreng ladu dalam jumlah yang lebih besar dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini memungkinkan mereka untuk memenuhi permintaan pasar yang lebih besar dan berpotensi meningkatkan pendapatan.
  • Konsistensi Produk: Proses penggorengan yang terotomatisasi memastikan konsistensi ladu yang dihasilkan dari satu batch ke batch berikutnya. Ini sangat penting untuk menjaga kualitas produk dan kepercayaan pelanggan.

Dengan adanya MEGORLA, waktu dan pekerja yang dibutuhkan pada pengolahan ladu lebih cepat dan lebih sedikit sehingga menghasilkan kualitas yang lebih baik serta dapat meningkatkan hasil penjualan UMKM.

UMKM biasanya menggoreng ladu 6 jam untuk setiap harinya, dengan jumlah total produksi 600 buah ladu per hari dan dijual 8 seharga Rp 50.000 untuk setiap 150 buah ladunya. Jadi dalam sehari UMKM memiliki omset sebesar Rp 200.000 perhari.

Namun, saat menggunakan MEGORLA UMKM mampu menghasilkan ladu sebanyak 1.800 – 2.250 ladu dalam sehari. Dengan meningkatnya produksi hasil ladu maka meningkat juga omset dari mitra kami menjadi Rp 600.000 – Rp 750.000 dalam sehari.

BACA JUGA: Peranan Komumikasi Efektif Radiografer dalam Upaya Meningkatkan Kepuasan Pasien

***

Nama Penulis: Thoriq Hibatullah

Pembimbing: Edith Frederika Puruhito

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!