VOKASI UNAIR

Tidak Hanya DM Saja yang Berbahaya, DM-TB Juga Lebih Berbahaya!

VOKASI NEWS – Diabetes Mellitus (DM) didefinisikan sebagai penyakit kronis yang disebabkan oleh kurangnya produksi insulin oleh pancreas atau ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif. Sedangkan, Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang sering terjadi di paru-paru dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. DM dengan TB saling berhubungan karena penurunan fungsi imun seseorang dapat meningkatkan risiko kerentanan TB.

Kasus DM-TB di Indonesia

Pada 2021 Indonesia berada pada peringkat 7 diantara 10 negara dengan jumlah penderita Diabetes Mellitus terbanyak yaitu sebesar 10,7 juta. Sedangkan, TB di Indonesia terdapat 969.000 kasus. 443.235 kasus telah dilaporkan dan 525.765 kasus yang lain belum dilaporkan. Pada 2006, Sanusi melaporkan pasien DM yang terinfeksi TB di Indonesia berkisar antara 12,8%-42%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan data dari RS UNAIR 2023 yakni 11%.

Hal yang Dapat Meningkatkan Risiko DM-TB

Beberapa hal dapat menyebabkan meningkatnya risiko DM-TB yakni usia, jenis kelamin, imunitas seseorang, komorbiditas, dan lingkungan. Usia lansia dan pra lansia dapat meningkatkan risiko hal tersebut dihubungkan dengan kurangnya aktivitas fisik, konsumsi tinggi kalori dengan protein rendah, dan penurunan sistem imun. Jenis kelamin laki-laki lebih berisiko untuk meningkatkan kejadian DM-TB karena laki-laki cenderung memiliki kegiatan diluar rumah dan memiliki lebih banyak kontak sosial, serta merokok dan konsumsi alkohol. Komorbiditas meningkatkan risiko kesehatan seseorang ketika tertular penyakit tertentu yang menghambat pemulihan.

Diabetes Melitus merupakan faktor risiko penting untuk perkembangan tuberkulosis aktif. Diabetes Melitus adalah penyakit kronis tidak menular yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kemungkinan tuberkulosis aktif 3 kali lipat. Faktor lingkungan meliputi faktor fisik seperti kelembaban udara, ketinggian wilayah, dan suhu, faktor biologis seperti riwayat kontak, dan faktor sosial ekonomi seperti sanitasi kebiasaan merokok, dan akses layanan kesehatan. Pencahayaaan dalam rumah juga dapat mempengaruhi tumbuhnya bakteri M. tuberculosis. Karena MTB dapat menyerang rumah dengan bangunan yang gelap dan tidak ada sinar matahari yang masuk.

Apa Saja Gejalanya?

Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, terkadang disertai dengan darah, demam yang tidak terlalu tinggi, dengan pola hilang dan timbul yang mirip dengan influenza, penurunan nafsu makan dan berat badan, perasaan tidak enak (malaise) dan lesu. Sering buang air kecil, selalu merasa haus dan lapar.

Penulis : Fitriana Puspa Anggraeni

Dosen Pembimbing : Dwi Wahyu Indriati

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!