VOKASI UNAIR

Evaluasi Multiple Sclerosis dengan Teknik Pemeriksaan MRI

Ilustrasi Evaluasi Multiple Sclerosis/ilustrasi dari penulis

VOKASI NEWS – Evaluasi multiple sclerosis dengan teknik pemeriksaan MRI dari hasil penelitian.

Penyakit multiple sclerosis merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada sistem saraf pusat. Gangguan yang terjadi dapat mengakibatkan adanya masalah pada sistem penglihatan dan gerakan tubuh. Menurut Wallin (2019) dalam Global, regional, and national burden of Multiple Sclerosis, kasus multiple sclerosis di Indonesia termasuk kategori zona beresiko rendah dengan prevalensi < 30 kasus per 100.000 populasi di Indonesia sehingga penemuan kasus ini khususnya di Indonesia masih cukup langka. Penyebab multiple sclerosis belum diketahui sepenuhnya. Penyakit ini dianggap sebagai penyakit autoimun, yaitu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri. Adapun faktor lain yang dapat meningkatkan resiko terjadinya multiple sclerosis yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik yang dimaksud seperti berjenis kelamin wanita dan berusia 16 – 55 tahun, karena penyakit ini banyak diderita oleh wanita dan faktor lingkungan seperti merokok atau kurangnya kadar vitamin D dalam tubuh. Pemeriksaan radiologi memiliki peran penting dalam mendiagnosa setiap penyakit. Salah satu pemeriksaan yang dapat mendiagnosa penyakit ini yaitu magnetic resonance imaging (MRI).

Magnetic resonance imaging (MRI) berbeda dengan pemeriksaan radiologi lainnya karena pemeriksaan ini memanfaatkan medan magnet dan energi gelombang radio untuk menampilkan citra struktur maupun organ dalam tubuh seperti otak. Hasil citra tersebut dapat membantu dokter dalam memastikan berbagai masalah kesehatan pada pasien. Pada multiple sclerosis, MRI berguna dalam mendeteksi adanya kelainan pada sistem saraf khususnya pada daerah otak dan sumsum tulang belakang. Kelainan tersebut tidak menetap pada satu area, melainkan menyebar secara tidak merata sehingga diperlukan teknik pemeriksaan yang dapat mendeteksi hal tersebut. Terdapat beberapa teknik dalam MRI yang digunakan untuk mengevaluasi multiple sclerosis, salah satunya yaitu fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) dan double inversion recovery (DIR). Dari situ Evaluasi Multiple Sclerosis bisa dilakukan.

[BACA JUGA: Peranan Pemeriksaan Radiologi MRI Lutut dengan Teknik Terbaik Untuk Mengevaluasi Osteoarthritis (OA)]

Fluid-attenuated Inversion Recovery (FLAIR)

FLAIR sering digunakan karena mudah digunakan dengan berbagai alat MRI. Teknik ini tidak hanya digunakan dalam mengevaluasi multiple sclerosis, melainkan untuk penyakit lainnya seperti pendarahan otak dan stroke. Citra yang dihasilkan FLAIR dapat menunjang untuk menegakkan diagnosa, tetapi dalam beberapa kasus multiple sclerosis, FLAIR dianggap kurang. Hal tersebut terjadi karena kemampuan FLAIR yang tidak dapat mendeteksi penyakit lebih detail. Oleh karena itu, terdapat teknik terbaru yang dapat menyempurnakan kekurangan FLAIR.

Double Inversion Recovery (DIR)

DIR memiliki kemampuan yang FLAIR tidak miliki. Teknik ini dapat mendeteksi penyakit lebih spesifik karena menggunakan sistem teknik terbaru sehingga dapat mendiagnosa lebih tepat. Akan tetapi penggunaan DIR ini jarang ditemui baik di rumah sakit maupun klinik karena membutuhkan alat MRI dengan kekuatan medan magnet yang tinggi dan diperlukan ketelitian. Maka diperlukan pelatihan terhadap radiografer yang bertugas mengenai cara mengaplikasikan teknik ini dengan disertai alat MRI yang memadai.

Kedua teknik tersebut dapat diaplikasikan dalam mendeteksi , tetapi tergantung kebutuhan yang diinginkan oleh dokter radiologi. Karena setiap teknik memiliki kemampuan dalam mendeteksi yang berbeda-beda, sehingga perlu disesuaikan dengan beberapa aspek seperti karakteristik penyakit dan kondisi pasien. Dengan demikian, dengan kemampuan DIR yang dapat menghasilkan citra yang lebih detail, maka teknik ini perlu diaplikasikan oleh radiografer khususnya di rumah sakit. Meskipun penggunaannya yang sulit, namun teknik ini penting dalam jangka panjang karena penyakit ini termasuk memiliki risiko yang tinggi dalam mengakibatkan kerusakan sistem saraf hingga dapat mengakibatkan lumpuh. Itulah penelitian tentang Evaluasi Multiple Sclerosis.

***

Penulis                         : Achmad Rifqi Fannani

Nama Pembimbing I   : Muhaimin

Nama Pembimbing II : Weni Purwanti

Program Studi            : D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan

Editor                          : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!