VOKASI – Peran penting pembatasan fosfor dalam hal pengelolaan gagal ginjal kronis untuk menjaga keseimbangan kesehatan.
Pengertian Gagal Ginjal Kronis (GGK)
Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi ginjal dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit serta kehilangan daya dalam proses metabolisme yang bersifat progresif dan ireversibel (Kamil et al., 2018). Gejala awal yang biasa dialami penderita gagal ginjal yaitu seperti hipertensi, perubahan frekuensi dan jumlah buang air kecil. Selain itu, ada pula gejala berupa darah dalam urine, dan pembengkakan pada kaki. Gejala tersebut bisa dikarenakan diabetes melitus tipe 2, hipertensi, kurang air minum, sering mengonsumsi suplemen energi dan bersoda, usia lebih dari 60 tahun, dan riwayat keluarga penyakit ginjal. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk penumpukan fosfor dalam darah, yang dikenal sebagai hiperfosfatemia. Hiperfosfatemia pada gilirannya dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius, termasuk kerusakan tulang, penyakit kardiovaskular, dan gangguan metabolisme.
Peran Fosfor dalam Tubuh
Fosfor adalah salah satu mineral penting dalam tubuh manusia, dan perannya yang utama adalah dalam pembentukan tulang dan gigi yang kuat serta berperan dalam berbagai proses metabolik. Namun, pada individu yang menderita gagal ginjal kronis, pengaturan fosfor dalam tubuh bisa menjadi masalah serius.
Hubungan Gagal Ginjal Kronis dan Fosfor
Ginjal adalah organ utama yang mengatur kadar fosfor dalam darah. Pada penderita gagal ginjal kronis, fungsi ginjal dalam menyaring fosfor dari darah menjadi terbatas atau rusak. Fosfor yang seharusnya dikeluarkan dari tubuh tetap berada dalam sirkulasi darah, meningkatkan kadar fosfor darah (hiperfosfatemia). Hiperfosfatemia pada penderita gagal ginjal kronis bisa disebabkan banyak faktor seperti, asupan kalsium dan fosfor yang kurang, makanan dan gangguan aktivitas hormon paratiroid.
Dampak Hiperfosfatemia
Hiperfosfatemia, yang merupakan peningkatan kadar fosfor dalam darah dapat memiliki berbagai dampak buruk pada penderita gagal ginjal kronis, yaitu:
- Kerusakan tulang, hiperfosfatemia dapat menyebabkan pelepasan kalsium dari tulang untuk menjaga keseimbangan kalsium-fosfor dalam darah. Hal ini berkontribusi pada kerusakan tulang yang dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
- Penyakit pembuluh darah, peningkatan kadar fosfor dalam darah dapat merusak pembuluh darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung, pembuluh darah koroner, dan stroke.
- Gangguan keseimbangan kalsium-fosfor, hiperfosfatemia dapat mengganggu keseimbangan mineral dalam tubuh, terutama dalam hubungannya dengan kalsium. Hal ini dapat berdampak negative pada kesehatan tulang, otot, dan jantung.
Strategi Pembatasan Fosfor
Pembatasan fosfor adalah komponen penting dalam pengelolaan gagal ginjal kronis dan hiperfosfatemia. Berikut adalah beberapa strategi pembatasan fosfor yang dapat membantu penderita gagal ginjal kronis menjaga keseimbangan kesehatan.
- Diet Rendah Fosfor
Mengonsumsi makanan rendah fosfor adalah langkah utama dalam mengendalikan asupan fosfor. Makanan yang kaya fosfor meliputi produk susu, daging merah, ungags, ikan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan makanan olahan. Sebaliknya, makanan rendah fosfor termasuk buah-buahan, sayuran segar, roti putih, beras putih, dan sereal.
- Menghindari Makanan Siap Saji
Makanan olahan, makanan siap saji, dan makanan cepat saji sering mengandung fosfor tambahan sehingga harus menghindari makanan tersebut.
- Menghindari Minuman Fosfor Tinggi
Minuman seperti minuman bersoda dan minuman berkarbonasi dapat mengandung fosfor tinggi dalam bentuk fosfat. Sebaiknya menghindari minuman ini.
- Penggunaan Obat Pengikat Fosfor
Obat-obatan seperti sevelamer dan kalsium asetat dapat digunakan untuk mengikat fosfor dalam usus, mencegah penyerapan fosfor ke dalam aliran darah.
- Pantau Asupan Fosfor
Melakukan pencatatan harian makanan dan minuman untuk memantau asupan fosfor sangat penting. Ini dapat membantu penderita gagal ginjal kronis memahami pola makan dan mengidentifikasi makanan yang perlu dihindari atau dibatasi.
Penting untuk memahami bahwa pembatasan fosfor harus dilakukan secara bijaksana dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi individu. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter, ahli gizi yang berpengalaman dalam mengelola gagal ginjal kronis sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita. Demikian penelitian tentang peran penting pembatasan fosfor dalam pengelolaan gagal ginjal kronis untuk menjaga keseimbangan kesehatan.
[BACA JUGA: Pemeriksaan Profil Lipid Untuk Mendiagnosa Penyakit Infark Miokard Akut (IMA)]
***
Penulis : Wahyu Dwi Piurwanto
Pembimbing : Diah Puspita Rini
Progam Studi : D3 Teknologi Laboratorium Medis
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR